Minggu, 14 Oktober 2018

Kesan dan Pesan Selama KKN


Kesan                                      :
Hal yang paling berkesan selama berkegiatan di Desa Bajo Pulau Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah ketika berinteraksi dengan anak-anak serta masyarakat di desa tersebut.  Rasa antusias, keingintahuan yang tinggi, dan sambutan hangat  dari anak-anak serta masyarakat menjadikan penulis merasa nyaman dan betah berada disana.  Hal yang paling berkesan adalah ketika dapat belajar sesuatu hal yang baru selama berada di Desa Bajo Pulau.  Salah satu hal baru yang dipelajari oleh penulis yakni dapat mengetahui kuliner yang biasa diolah oleh masyarakat disana seperti Tetehe Kuah Asam, Tumis Siput Laut, dan olahan lainnya.
Tetehe adalah nama daerah dari salah satu fauna laut yakni Bulu Babi.  Bulu Babi ini memiliki dua nama daerah berdasarkan panjang durinya yakni, yang berduri panjang disebut Tayong, dan yang berduri pendek disebut Tetehe.  Yang biasa dikonsumsi yakni Tetehe karena pengolahannya yang lebih mudah karena panjang durinya yang lebih pendek dibanding Tayong sehingga lebih mudah dalam pengambilan isi dari Bulu Babi ini.
Dalam pengambilan Bulu Babi ini biasanya ketika air laut sedang surut, karena pengambilannya akan lebih mudah.  Dalam pengolahannya, Bulu Babi ini dibersihkan terlebih dahulu dengan membuang duri panjangnya dengan memasukkan Bulu Babi yang sudah diambil kedalam keranjang berlubang dan digoyangkan agar duri-durinya patah.  Karena pada dasarnya, duri-duri dari Bulu Babi ini mudah patah, sehingga hanya dengan digoyangkan dalam keranjang kayu dapat mematahkan duri-durinya.  Setelah duri-durinya dibersihkan selanjutnya Bulu Babi dibelah menjadi dua dan diambil isinya yang berwarna kuning kecoklatan dan dikumpulkan untuk nantinya diolah.
Setelah dipisahkan dari cangkangnya selanjutnya isi dari Bulu Babi dibersihkan dengan cara dibilas beberapa kali dengan air untuk menghilangkan pasir dan duri-duri yang terbawa.  Setelah dicuci bersih selanjutnya dapat dimasak sesuai dengan keinginan. Masyarakat di Desa Bajo Pulau biasanya mengolah Bulu Babi ini dengan dimasak menjadi Kuah Asam.  Selain pengolahannya yang mudah juga bahan-bahannya yang melimpah disana.  Adapun bahan-bahan yang digunakan diantaranya yakni isian Bulu Babi yang telah dibersihkan, bumbu halus (bawang merah, bawang putih, dan cabai rawit), tomat merah potong kasar, perasan air buah asam serta garam dan gula.
Dalam pengolahannya pertama bumbu halus ditumis hingga harum lalu masukkan Bulu Babi yang sudah dibersihkan dan tambahkan air perasan buah asam sedikit demi sedikit dan diaduk hingga merata.  Setelah mendidih, tambahkan irisan kasar tomat serta gula dan garam secukupnya dan aduk lagi hingga merata.  Lalu angkat dan siap dikonsumsi sebagai lauk nasi.
Selain Bulu Babi, adapula Siput Laut yang dapat dikonsumsi.  Cara pengolahan dan bumbu sama saja, yang membedakan adalah proses pembersihan Siput Lautnya.  Siput Laut yang sudah diambil direbus hingga mendidih.  Lalu dikeluarkan isinya dingan menggunakan tusuk gigi atau pisau dan dibuang pelindungnya.  Setelah dipisahkan dari cangkangnya, selanjutnya dicuci hingga bersih dan selanjutnya dimasak sama halnya Bulu Babi.
Dapat mengenal, mengolahnya sendiri dan merasakan masakan khasnya sana adalah suatu kesempatan langka yang mungkin saja tidak datang dua kali.  Serta menjadi pengalaman khusus yang apabila dapat bertemu dengan dua fauna ini ditempat lain dapat mengolahnya sendiri karena sudah memiliki ilmu dalam pengolahannya.


Pesan                                       :
Untuk yang nantinya akan melakukan ekspedisi ke Desa bajo Pulau lagi, eksplorlah seluas-luasnya dengan tetap menjaga keasrian disana.  Bangunlah hubungan yang baik dengan masyarakat setempat dan jalinlah komunikasi secara continue baik ketika berada disana dan ketika sudah kembali ke kampusnya masing-masing.

Hablumminannas - 05

Dalam prinsip ekonomi manusia dikenal tanpa ada rasa puas. Jika sudah mendapatkan ini, minta itu. Jika sudah mendapatkan itu, minta yang lain lagi. Tak ada puasnya. Padahal sebenarnya Allah telah memberikan lebih dari yang kita minta.

Kembali ke masalah hubungan manusia dengan sesama. Tidak mungkin ada langit tanpa bumi. Siang tanpa malam. Gelap tanpa terang. Tak akan ada presiden tanpa rakyat. Direktur tanpa karyawan. Orang kaya tanpa orang miskin, karena "Allah telah menciptakan segala sesuatunya secara berpasang-pasangan." (QS Adz Dzaariyaat : 49). Maka kehadiran orang lain adalah berkah ilahi. Kehadiran kita, kebahagiaan dan kedudukan kita terasa tidak berarti tanpa kehadiran orang lain. Kita menjadi ada karena orang lain mengakui keberadaan kita.

Inilah salah satu inti ajaran Islam. Bahwa selain mengaturhubungan kita dengan Allah (Hablumminallah), juga mengatur hubungan kita dengan sesama manusia (Hablumminannas). Adakah yang tahu kenapa banyak sekali ayat di dalam Al-Qur'an yang menggandengkan antara shalat dan zakat? Tercatat lebih dari 70 kali Allah menggandengkan keduanya di dalam Al-Qur'an. Berdasarkan pendapat kebanyakan ulama, hal ini merupakan penegasan bahwa antara Hablumminallah dengan Hablumminannas haruslah seimbang. Tak bisa diprioritaskan salah satu saja.

Coba kita pelajari lagi tentang definisi orang yang bangkrut yang disampaikan Rasulullah. Dialah orang yang datang pada hari kiamat membawa pahala shalatnya, puasanya, zakatnya, sedekahnya, wakafnya, hajinya, dan umrahnya. Tetapi ketika seluruh pahala kebaikannya itu ditimbang di hadapan Allah SWT, datanglah istrinya, anaknya, dan orang yang pernah dizaliminya mengadu kepada Allah atas apa yang pernah dilakukan orang itu ketika di dunia. Akhirnya Allah menyuruhnya membayar dengan pahalanya dan ketika pahalanya habis maka ditimpakan kesalahan orang yang pernah dizaliminya kepadanya. Dia menjadi bangkrut. Amalnya habis bahkan kini dia harus menanggung dosa sehingga Allah melemparkannya ke neraka.

Sabtu, 13 Oktober 2018

Hablumminannas - 04

Sungguh kita sering melupakan jasa mereka. Kita lupa, siapa gerangan dukun beranak atau bidan yang membantu persalinan ketika kita lahir. Kita pun mungkin sudah lupa siapa nama guru kita di Taman Kanak-kanak dulu. Padahal dialah manusia pertama yang mengajarkan huruf dan angka. Kita juga lupa, siapa nama guru yang pertama kali mengajarkan kita membaca Al-Qur'an?

Mari kita bicara tentang rasa syukur. Seberapa banyak sih kita bersyukur setiap hari? Padahal nikmat Allah menghampiri diri tanpa henti. Tak di duga dari mana datangnya. Tak terhitung berapa banyak jumlahnya. Mungkin kita tidak sadar bahwa suatu nikmat yang datang telah melakukan perjuangan yang luar biasa. Kita hanya perlu pergi keluar rumah dan mencari warung untuk mendapatkan satu porsi makanan. Sementara nasi yang kita makan harus melalui proses yang njlimet untuk sampai kepada kita. Mungkin ada nasi yang dikirim dari Cianjur, dari Sumatera, dari Kalimantan, jauh-jauh ia datang hanya untuk kita makan.

Kebayang nggak?! Coba kita perhatikan cicak yang tak punya sayap. Namun ia tak pernah kelaparan karena nyamuk datang menghampirinya setiap hari. Padahal nyamuk bebas terbang kesana kemari. Anehnya, kenapa si nyamuk mau terbang dekat-dekat dengan dinding di mana di sana terdapat makhluk yang menjadi sebab dirinya terbunuh? Jawabnya hanya satu, Allah-lah yang menentukan dan memudahkan nikmat dan rejeki kepada setiap makhluk ciptaan-Nya.

Tanpa kita minta pun Allah udah memberikan apa yang menjadi kebutuhan kita. Pernahkah ada orang yang meminta udara agar bisa bernafas? Pernahkah ada orang yang meminta air untuk minum? Mungkin saja ada. Namun itu sangat jarang sekali, mungkin bagi orang yang sesak nafas dan dia memerlukan bantuan alat pernafasan yang mengeluarkan oksigen atau bagi orang yang tersesat di tengah gurun pasir yang memerlukan air. Pada dasarnya Allah memberikan semua itu tanpa kita minta. Kita saja yang tak pernah menyadarinya.

Minggu, 30 September 2018

Formulasi Hara

1.      Jelaskan hubungan transpirasi dengan aktivitas fotosintesis serta kaitannya dengan formulasi hara?
Transpirasi erat kaitannya dengan aktivitas fotosintesis tanaman, karena keduanya terjadi secara bersamaan serta tidak dapat dipisahkan antar keduanya. Transpirasi dan aktivitas fotosintesis pada tanaman bergantung pada formulasi hara, apabila hara yang dibutuhkan tanaman mencukupi maka akan berjalan efektif, akan tetapi apabila kekurangan maupun kelebihan maka akan berdampak tidak baik bagi tanaman.

2.      Jelaskan gejala kekurangan unsur hara N, P, K, Ca, Mg, dan S pada tanaman tomat?
N
Daun pada bagian bawah tersebut berwarna kuning karena kekurangan klorofil atau zat hijau daun, lama kelamaan daun akan mengering dan gugur. Tulang daun dibawah permukaan daun muda akan tampak pucat, pertumbuhan tanaman lambat, kerdil dan lemah. Akibatnya tanaman tidak akan tumbuh normal, produksi bunga dan biji atau buah rendah bahkan tidak mampu berproduksi sama sekali.
P
munculnya warna merah keunguan pada bagian bawah daun, terutama tulang daun. Daun terpelintir, tepi daun, batang dan cabang juga berwarna ungu karena pembentukan antosianin.
K
mengerutnya daun, terutama daun tua meskipun tidak merata. Tepi dan ujung daun menguning, kemudian menjadi bercak coklat. Bercak daun ini akhirnya gugur, sehingga daun tampak bergerigi dan akhirnya mati. Jika tanaman berbuah, maka buah yang terbentuk tidak sempurna, kecil, kualitasnya jelek, dan tidak tahan simpan. Kekurangan K terlihat dari daun paling bawah yang kering atau ada bercak hangus.
Ca
gejala berupa matinya titik tumbuh pada pucuk dan akar, kuncup bunga dan buah gugur prematur, warna buah yang tidak merata, buah retak-retak
Mg
Muncul bercak-bercak kuning di permukaan daun tua.
S
warna daun muda memudar atau klorosis, berubah menjadi hijau muda, kadang-kadang tampak tidak merata, menguning atau agak putih. Pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, kerdil (stunted), berbatang pendek, dan kurus.

3.      Apabila hara K naik, maka stomata akan membuka atau menutup? Jika dalam fotosintesis tanaman mengalami transpirasi tinggi, bagaimana cara agar tanaman tetap segar dan tidak layu? Jelaskan metode yang dapat di aplikasikan?
Apabila unsur hara K naik maka stomata akan membuka, hal ini akan mengakibatkan tanaman mengalami transpirasi tinggi sedangkan proses penyerapan air oleh akar tetap sehingga menyebabkan tanaman pada siang hari mudah layu karenanya dapat diatasi dengan memberikan naungan pada tanaman serta pemberian hara K yang disesuaikan dosisnya tergantung jenis dan stadia tanaman.

4.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan formulasi hara?

Formulasi hara adalah kegiatan peracikan atau penggabungan dua atau lebih hara agar mendapatkan suatu formula hara yang diharapkan atau dibutuhkan. Formulasi hara disesuaikan dengan jenis tanaman, stadia tanaman yang diberikan, serta ruang lingkup hidup tanaman.

Rabu, 26 September 2018

Hablumminannas - 03

Ingatkah Anda wahai saudaraku, ketika menikmati lezatnya makanan. Adakah yang ingat dimana para penanam padi? Padahal berkat jasa mereka kita bisa menikmati nikmatnya nasi. Ketika bangunan baru menjulang tinggi dan pesta digelar dengan dipenuhi decak kekaguman, adakah yang bertanya di manakah wahai para kuli bangunan? Padahal diantara para kuli itu mungkin ada yang terjatuh dari lantai tujuh lalu mati tanpa asuransi, meninggalkan istri dan anaknya yang cemas menanti.

Ketika seseorang mati. Para pengiring jenazah diliputi rasa haru. Dan setelah prosesi doa sambutan usai, para kerabat itu akhirnya pulang juga kerumahnya. Tetapi, adakah yang teringat siapa gerangan para tukang gali kuburan?

Sering kali kita mengabaikan jasa orang lain padahal tidak ada satupun kenikmatan didapat tanpa jasa orang lain. Bahkan jasa itu terkadang diberikan oleh orang yang tidak kita kenal. Ada yang tahu siapa yang menghidangkan makanan ketika makan di restoran? Apakah kita tahu siapa yang melayani kita ketika kita berobat kerumah sakit? Adakah yang tahu siapa yang menanam sayur dan buah-buahan yang kita makan setiap harinya?

Selasa, 25 September 2018

Tanaman Hias - 01

Definisi Tanaman Hias
Tanaman hias adalah segala jenis tanaman yang akan memberikan kesan indah atau nilai estetika yang tinggi kepada yang memandangnya, bila diperlukan sebagai hiaskan.

Peranan Tanaman Hias
1. Tanaman hias dapat berfungsi sebagai stabilisator dan pemelihara lingkungan dari pencemaran karena berbagai kegiatan manusia
2. Berfungsi dalam pendidikan dan perkembangan jiwa anak
3. Memelihara kesehatan jiwa atau rohani dalam kehidupan manusia

Peluang Pengembangan Tanaman Hias di Indonesia
1. Keadaan agroklimat yang mendukung
2. Tingginya keragaman tanaman hias yang dimiliki
3. Permintaan pasar yang terus bertambah setiap tahunnya
4. Peningkatan teknologi budidaya dalam introduksi tanaman hias dari daerah tropis lainnya maupun daerah subtropis
5. Dengan berkembangnya kota-kota besar dan tempat-tempat pariwisata, tanaman hias mempunyai peranan yang penting sekali

Produk Tanaman Hias
Secara garis besar produk tanaman hias dapat dikelompokkan menjadi
1. Tanaman hias potong
- Bunga
- Daun
2. Tanaman hias pot
- Bunga
- Daun
3. Tanaman hias untuk taman

Fase Dalam Budidaya Tanaman Hias
Tahapan yang harus diperhatikan dalam proses budidaya tanaman hias
1. Perbanyakan tanaman
- Perkecambahan
- Vegetatif
- Mikropopagasi
2. Pertumbuhan vegetatif
3. Induksi pembungaan
4. Persiapan untuk pemasaran
5. Perlakuan pasca panen

Kontrol Produksi Tanaman Hias
Untuk mendapatkan hasil dari kualitas tanaman hias yang baik maka perlu dilakukan pengkontrolan baik itu,
1. Iklim
2. Penyiraman
3. Pemupukan
4. Pertumbuhan
5. Hama dan Penyakit

Pemilihan Kultivar Atua Spesies Tanaman Hias
1. Tanaman yang sudah banyak dikenal
2. Tanaman baru

Hablumminannas - 02

Zaman berikutnya adalah zaman industri. Produktivitas meningkat ratusan kali lipat dengan mesin-mesin yang meringankan pekerjaan manusia. Tiap kali perubahan, zaman akan menyeleksi setiap individu yang melaluinya. Ada yang berhasil ada juga yang terlindas. Lahirlah jenjang yang membedakan antara si kaya dan si miskin. Manusia yang berhasil identik dengan kekayaan sementara yang terlindas akan mengalami kemiskinan. Hal ini berlanjut sehingga munculnya pekerjaan. Si kaya membuat lapangan pekerjaan sementara si miskin menjadi pekerja.

Begitulah manusia. Sudah menjadi fitrah bahwa manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak bisa hidup sendiri dan pasti membutuhkan orang lain. Contoh yang paling mendasar adalah manusia tidak akan pernah ada tanpa peran manusia lain, dalam hal ini adalah orang tua. Manusia akan lahir seteah terjadi pemuahan oleh sel sperma terhadap ovum di dalam rahim. Kemudian berubah menjadi segumpal darah dan diteruskan tumbuhnya daging. Setelah sembilan bulan sepuluh hari (dalam keadaan normal) maka lahirlah sang bayi ke dunia. Namun jangan disamakan dengan Nabi Adam A.S. yang lahir tanpa orang tua yang Allah langsung menciptakannya dari tanah. Begitu juga dengan Nabi Isa A.S. yang lahir tanpa adanya seorang bapak. Ini adalah kasus yang berbeda dengan kehendak Allah. Maka jika ada manusia yang mengaku bisa hidup sendiri, sudah pasti dia berbohong.

Senin, 24 September 2018

Hablumminannas - 01

KETIKA MANUSIA pertama diciptakan, Allah telah menyediakan baginya segala kebutuhannya. Makanan, minuman, buah-buahan, tempat tnggal dan sebagainya. Namun, hidup Adam A.S. terasa hampa. Akhirnya diciptakan untuknya serang pendamping yang terbuat dari tulang rusuknya. Karena kelalaian keduanya, Allah mengusirnya dari Surga dan menurunkan mereka ke bumi. Kehidupan mereka menjadi susah Kenikmatan yang dulu dengan mudahnya didapatkan ketika masih di Surga, tak lagi dirasakan. kini mereka harus berjuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Hal itu nampaknya tak membuat mereka terlalu kesulitan, karena manusia sesungguhnya diciptakan serba berkecukupan. Adam menyediakan semuanya untuk mereka. Dimulailah pencarian makanan dengan mengandalkan apa yang tersedia oleh alam. Ketika itu dikenallah dengan zaman berburu, zaman mengumpulkan makanan. Manusia perlahan tidak puas, lalu mulailah mereka memproduksi makanannya sendiri dengan menanam dan berkebun. Disini produktifitas kebendaan manusia meningkta pesat. tdak puas dengan itu, mereka kemudian menukarkan hasil produksinya dengan hasil produksi orang lain. Tidak puas dengan pertukaran hasil produksi, lalu mereka menetapkan sistem pembayaran dengan menggunakan uang sebagai alat penukaran yang lebih praktis.

Peranan Media Sosial Dalam Berpendapat

Pada situasi sekarang  ini, media sosial memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, termasuk di Indonesia.  Di Indonesia, media sosial sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok kehidupan manusa.   Dan  semua orang memiliki media sosial.  Media sosial dapat dan sangat sering digunakan untuk mengemukakan pendapat, baik berupa fakta atau opini  dan hal-hal lainnya, namun, apakah kita sudah menggunakannya untuk menyuarakan pendapat kita dengan baik, tepat dan bijaksana?  Indonesia memiliki tingkat kejahatan bullying yang terus meningkat setiap tahunnya.  Hanya dengan berpendapat yang terlalu bebas, dan menyalahi aturan , kita dapat menimbulkan banyak masalah untuk orang lain, padahal sudah ada Undang-undang yang mengatur tentang penggunaan internet, yaitu UU No.11 tahun 2008.
 Manusia pasti memiliki opini mereka masing-masing, mulai dari hal-hal kecil sampai ke hal-hal besar yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan.  Manusia sebagai makhluk sosial akan berusaha mencari orang-orang yang sama sepertinya.  Orang-orang yang beropini sama biasanya akan memiliki hubungan yang baik, akan tetapi akan mudah timbul perdebatan jika memiliki perbedaan pendapat.  Pada dasarnya, manusia memiliki keinginan dalam dirinya untuk mendapat pengakuan dan ingin merasa benar.  Oleh karena itulah, manusia akan berusaha mempertahankan pendapatnya dan kadang kala tidak mau menerima kenyataan bahwa mungkin saja pendapat orang lain itu lebih benar (Lauwren, 2016).
Pada zaman sekarang yang sudah dipenuhi dengan kemajuan teknologi, hidup kita tidak dapat dilepaskan dari gadget dan media sosial.  Seakan-akan kita tidak dapat bertahan hidup tanpa menyentuh gadget.  Kemajuan teknologi informasi, kebebasan pers, dan kolom komentar membuat orang-orang marak menyuarakan pendapatnya melalui internet, baik dalam situs-situs maupun dalam media sosial.  Kita sering melihat suatu postingan di Instagram yang memiliki ribuan komentar, atau mungkin komentar-komentar netizen terhadap suatu topic tertentu. Sadarkah kita bahwa komentar-komentar kita bisa saja dibaca oleh siapa saja dan dapat mempengaruhi orang lain?
Cyber-bullying bukan hal yang tidak biasa lagi pada zaman ini. Cyber-bullying sendiri adalah tindakan bully yang terjadi di dunia maya.  Memberikan komentar-komentar yang kurang atau bahkan tidak pantas, meninggalkan kata-kata penuh hujatan di kolom komentar, dan mengata-ngatai orang di internet sekarang merupakan hal yang biasa dengan mengatas-namakan kebebasan berpendapat.  Tidak sedikit pula orang-orang yang mengalami keterpurukan, depresi, maupun akhirnya bunuh diri hanya karena dunia maya.
Kebebasan berpendapat sendiri memang ada hukumnya. Pasal 28 E ayat 3 UUD 1945 menyatakan bahwa setiap orang memiliki kebebesan untuk berserikat, berkumpul, dan menyatakan pendapat.  Adalah sebuah pelanggaran hukum jika kita dilarang menyatakan pendapat kita. Sebagai manusia yang memiliki hati nurani, kita sebaiknya dapat memberikan pendapat, kritik, dan saran yang membangun, bukannya dengan menyampaikan komentar-komentar atau pendapat yang penuh kebencian dan kata-kata tidak pantas.
Apalagi saat ini sudah didukung dengan adanya Undang-undan No.11 tahun 2008 mengenai Internet dan Transaksi Elektronik, dimana mengatur banyak hal tentang etika dan tata cara menggunakan Internet dengan baik, seperti misalnya tentang postingan yang mengandung unsur pornografi, SARA, berita hoax, plagiarisme, stalking, dan lain-lain.
Namun, akhirnya semua kembali lagi ke masing-masing pribadi yang memiliki akal budi dan pemikiran masing-masing.  Apakah kita akan tetap meninggalkan komentar-komentar yang hanya berisi hujatan dan tidak akan membangun orang lain, ataukah kita akan mulai mencoba untuk berusaha memberikan kritikan dan saran dengan cara yang lebih manusiawi dan lebih sopan?  Mari kita berharap agar dapat membentuk kebebasan berpendapat yang lebih membangun untuk masa depan generasi kita.
            Kebebasan berpendapat sebenarnya adalah sebuah hak yang dimiliki oleh manusia, namun yang perlu diketahui adalah berpendapat yang bagaimana sehingga kita sah sah saja melakukan nya , banyak orang yang berpendapat namun lupa akan tata cara dan etika dalam berpendapat itu sendiri, jika dalam berpendapat kita melupakan kaidah dan etika seperti ini apakah kita masih sah MENGEMUKAKAN PENDAPAT?  Apalagi berpendapat di media sosial, media sosial sangat rentan akan dampak dampak negatif, jika kita tidak lakukan langkah yang tepat maka dampak negative itu pasti akan berakibat buruk dalam kehidupan.
            Media sosial punya banyak manfaat, dan di dalam media sosial juga terdapat fitur memberikan pendapat terhadap sesuatu hal yang terjadi, sebut saja media sosial Facebook, Instagram, Line, dan masih begitu banyak lagi.  Di dalam beberapa media sosial itu terdapat fitur komentar, disitulah kita bisa berkomentar terhadap sesuatu, nah disinilah kebebasan berpendapat bisa ditebar oleh banyak orang, dan disinilah terkadang banyak orang yang menyalahgunakan kebebasan berpendapatnya dengan menyalahi aturan atau dengan melanggar etika-etika dalam berpendapat itu sendiri .
Contoh kasus :
Ahmad berasal dari daerah A , Ahmad menganut agama A, Ahmad ikut mengomentari salah satu berita di Instagram dimana berita tersebut menyinggung daerah B dan agama B , Ahmad ikut berkomentar terhadap hal itu tapi Ahmad melupakan etika dalam berpendapat itu sendiri, sehingga yang justru timbul adalah perpecahan di komentar yang tidak dapat dihindari, mereka yang merasa dijelek- jelekan pun turut membalas dengan hal yang sama,  mereka saling hujat satu sama lain dan tentu akan memperburuk keadaan, dan ini tentu tidak baik untuk ketentraman dan keamanan negara Indonesia .
Nah tampak disini bahwa ketika seseorang tidak menggunakan etikanya dalam mengemukakan pendapat maka timbul konflik sosial dan agama dan tentu ini adalah hal yang tidak baik .
Kesimpulanya adalah gunakan lah kebebasan berpendapat kita dengan baik, tidak semena mena, tidak menyalahi aturan dan tetap saling mengemukakan pendapat dengan Bahasa sopan, santun dan tidak menyinggung pihak pihak tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
Lauwren, S. 2016. Kebebasan Berpendapat di Media Sosial. https://www.kompa siana.com/lieie/583878565eafbdb60ae87f67/kebebasan-berpendapat-di-media-sosial (dikses pada tanggal 31 Agustus 2018).



Created By Muhammad Arifin FIKOM UNPAD

RESUME SIKLUS HIDROLOGI

SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN (KONSERVASI)


   Sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke atmosfer disebut dengan Siklus Hidrologi.  Siklus hidrologi dapat melalui berbagai cara diantaranya yakni,
1.      Kondensasi
 Kondensasi adalah proses perubahan uap atau gas menjadi cairan ataupun larutan.
2.      Presipitasi
 Presipitasi adalah curah hujan yang merupakan hasil dari kondensasi uap air dari awan.
3.      Evaporasi
 Evaporasi adalah proses penguapan air dari daratan, sungai, kolam, danau maupun laut.
4.      Transpirasi
 Transpirasi adalah proses penguapan air dari vegetasi melalui pori-pori stomata dan lentisel serta hewan dan manusia melalui penguapan dari keringat maupun pori-pori kulit.

   Kunci dari proses siklus hidrologi yang berjalan terus menerus yakni karena adanya pemanasan air laut oleh radiasi matahari. Dalam proses hidrologi, terdapat beberapa komponen utama diantaranya,
1.      Presipitasi
 Presipitasi adalah curah hujan yang merupakan hasil dari kondensasi uap air dari awan.
2.      Run Off
 Run Off adalah aliran permukaan atau limpahan air yang mengalir ke permukaan tanah. Proses erosi terjadi karena tanah telah jenuh air, hal ini dapat mengakibatkan terjadinya penggerusan permukaan tanah dan pengangkutan partikel tanah oleh air menuju daerah bawah karena adanya gravitasi.
3.      Infiltrasi
 Infiltrasi adalah proses masuknya air dari permukaan tanah ke dalam tanah dan akan tertinggal di dalam tanah sehingga membentuk simpanan air tanah (Soil Water Helding). Tidak semua air masuk ke dalam tanah, sebagian bisa saja mengisi cekungan, kubangan (Deficiency) dan sisanya jika tanah jenuh maka akan mengalir di permukaan tanah (Overland Flow) menjadi aliran atau limpasan permukaan (Surface Run-off).
4.      Evaporasi
 Evaporasi adalah proses penguapan air dari daratan, sungai, kolam, danau maupun laut.
5.      Transpirasi
 Transpirasi adalah proses penguapan air dari vegetasi melalui pori-pori stomata dan lentisel serta hewan dan manusia melalui penguapan dari keringat maupun pori-pori kulit.

   Siklus hidrologi dibagi menjadi tiga berdasarkan lamanya di atmosfer diantaranya yakni,
1.      Siklus Air Pendek
 Siklus ini ditandai dengan berkumpulnya hasil kondensasi di atas laut kemudian jatuh sebagai hujan dan kembali lagi ke laut.
2.      Siklus Air Sedang
 Siklus ini ditandai dengan berkumpulnya hasil kondensasi dan membentuk awan serta tertiup angin, sehingga hujan turun di daratan.
3.      Siklus Air Panjang
 Siklus ini ditandai dengan berkumpulnya hasil kondensasi dan membentuk awan serta tertiup angin sampai ke pegunungan dan turun dalam bentuk es atau salju sehingga membentuk gletser, masuk ke sungai dan dialiri ke laut kembali.

   Status air dibagi menjadi tiga yakni,
1.      Air Diterima
 Air yang diterima diantaranya Presipitasi (hujan, salju, hujan es), Kondensasi (Embun pada vegetasi, kondensasi tanah), dan Adsorpsi.
2.      Air Hilang
 Air yang hilang diantaranya Run-off, Perkolasi, Evaporasi, dan Transpirasi.
3.      Air Tersimpan

 Air tersimpan diantaranya Simpanan Intersepsi, Perubahan Kandungan Air Tanah, dan Simpanan Permukaan.

Kamis, 20 September 2018

Unpad dan Kemenko Maritim RI Kirim Mahasiswa KKN ke Bima, NTB

[unpad.ac.id, 18/7/2018] Sebanyak 25 mahasiswa mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) 2018 yang digelar atas kerja sama Universitas Padjadjaran dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI, mulai 21 Juli hingga 15 Agustus 2018.
Mahasiswa terpilih dari 12 fakultas di Unpad tersebut dilepas secara resmi oleh Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Dr. Wawan Hermawan, M.S., di Bale Rucita Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Rabu (18/7). Dalam acara pelepasan tersebut, hadir Sekretaris Deputi bidang Sumber Daya Manusia, Iptek, dan Budaya Maritim Kemenko Maritim RI Elvi Wijayanti serta Sekretaris Direktorat Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad Aji Sasongko, M.Si.Selama hampir satu bulan, mahasiswa melaksanakan KKN ENJ di Desa Bajo Pulau, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Di sana, mahasiswa belajar memahami beragam potensi budaya dan pariwisata yang diharapkan bisa menjadi salah satu upaya meningkatkan daya saing Indonesia.
Di hadapan mahasiswa, Prof. Wawan berpesan agar mahasiswa mampu mengasah berbagai soft skil selama melaksanakan KKN. Hal ini dilakukan untuk melahirkan berbagai ide baru yang bisa diimplementasikan menjadi aktivitas penelitian dan pengabdian.
“Begitu pulang diharapkan dapat keluar ide-ide cemerlang yang bisa dijadikan proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM),” ujar Prof. Wawan.
Didampingi dosen pembimbing, mahasiswa akan belajar banyak tentang kehidupan masyarakat di Desa Bajo Pulau. Mereka diajak melihat beragam potensi yang bisa diimplementasikan ke dalam program yang akan dilaksanakan, seperti pendidikan, sosial, lingkungan, hingga ekonomi.
Selanjutnya dapat dilihat di http://www.unpad.ac.id/2018/07/unpad-dan-kemenko-maritim-ri-kirim-mahasiswa-kkn-ke-bima-ntb/

Mengenal Makanan Khas dari Bajo Pulau : Salinge Bojo dan Onde-Onde

Bajo Pulau merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Sape, Kabupaten Bima.  Desa ini tidak hanya memiliki lokasi yang indah, akan tetapi desa ini pun memiliki masakan khas yang tidak kalah unik dengan daerah lainnya.  Salah satu makanan khas dari Desa Bajo Pulau yakni Salinge Bojo.
Salinge Bojo adalah makanan khas yang terbuat dari olahan singkong atau ubi jalar, biasa dipadupadankan dengan pisang dan gula merah sebagai isiannya.  Makanan ini sangat mudah dibuat.  Adapun resep untuk membuat Salinge Bojo yakni,
Bahan :
1.      Singkong atau ubi kayu yang sudah dihaluskan
2.      Tepung kanji secukupnya
3.      Air secukupnya
4.      Gula pasir
5.      Kelapa parut
6.      Gula merah atau pisang sebagai isian
7.      Pewarna makanan
Cara Memasak :
1.      Campurkan singkong atau ubi kayu yang sudah dihaluskan dengan gula pasir dan tepung kanji
2.      Tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk agar kalis (tidak lengket ditangan)
3.      Tambahkan pewarna makanan sesuai selera dan aduk rata
4.      Bentuk menjadi bulat dan beri isian gula merah atau pisang
5.      Rebus selama kurang lebih 15 menit atau hingga Salinge Bojo matang
6.      Angkat dan masukkan ke dalam kelapa parut hingga terlapisi semua permukaannya
7.      Salinge Bojo siap dihidangkan
Masakan ini biasa dihidangkan di acara-acara besar di Desa Bajo Pulau, seperti pada acara pernikahan, kelulusan SD dan SMP, penyambutan tamu yang datang, khitanan dan acara besar lainnya.  Akan tetapi, makanan ini sekarang mudah dijumpai hamper di setiap hari dengan harga seribu rupiah tiap tusuknya.  Yang setiap tusuknya berisi tiga buah Salinge Bojo dengan berbagai warna.
Salah satu penjual Salinge Bojo yakni Keluarga Andra, biasanya dalam sehari dapat menghabiskan tiga puluh hingga lima puluh tusuk setiap harinya, serta biasa dijual dari jam sembilang pagi hingga satu siang, tutur Andra.
Selain Salinge Bojo adapula Onde-Onde.  Umumnya Onde-Onde identic dengan biji wijen dan isian kacang hijaunya, lain halnya dengan di Desa Bajo Pulau.  Onde-onde disini dibuat dari tepung kanji saja yang diisi dengan gula merah dan dilapisi parutan kelapa.  Satu buah Onde-onde diberi harga seribu rupiah saja.

Salinge Bojo dan Onde-onde sekarang di Desa Bajo Pulau sudah menjadi jajanan anak-anak sekolah maupun masyarakat umum disana.  Selain harganya yang terjangkau murah juga makanan inipun tanpa bahan pengawet buatan sehingga aman dikonsumsi dalam jumlah banyak dan tidak memberikan efek samping yang berarti bagi pengkonsumsinya.

Sabtu, 02 Juni 2018

Prosedur Transfer Gen Ketahanan Biotik pada Tanaman Menggunakan Particle Bombardment

BAB 1  PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam budidaya padi di Indonesia petani umumnya mengalami kendala biologi seperti serangan hama wereng cokelat (Hanarida & Soewito 1993) dan hama penggerek batang padi (Pathak & Khan 1994). Menurut Badan Pusat Statistik (2002), dari 112.918 ha area pertanaman padi di 29 propinsi di Indonesia, menunjukkan adanya intensitas serangan penggerek batang padi sebesar 39.08%. Perakitan kultivar padi unggul yang resisten merupakan pilihan yang murah dan efektif untuk pengendalian hama tersebut. Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan kultivar padi yang resisten adalah tidak tersedianya plasma nutfah padi, termasuk varietas-varietas lokal, dengan tingkat ketahanan yang tinggi terhadap hama tersebut untuk dijadikan sebagai tetua dalam program pemuliaan tanaman.
   Oleh karena itu, alternatif teknologi rekayasa genetika untuk mengembangkan plasma nutfah padi transgenik yang resisten terhadap hama wereng cokelat dan penggerek batang padi perlu digunakan. Keberhasilan penerapan rekayasa genetika tanaman sangat bergantung pada kemampuan mengintroduksikan gen ke dalam sel/jaringan dan untuk meregenerasikan tanaman transgenik dari sel/jaringan transgenik yang didapat. Dalam hal ini, tersedianya teknik transformasi genetika untuk mengintroduksikan gen ke dalam sel/jaringan tanaman dan teknik kultur jaringan untuk meregenerasikan sel/jaringan transgenik menjadi tanaman transgenik merupakan prasyarat yang harus dipenuhi. Pengembangan teknik kultur jaringan yang efektif untuk meregenerasikan sel/jaringan menjadi tanaman perlu dilakukan agar keberhasilan penerapan rekayasa genetika pada tanaman padi dapat ditingkatkan.
   Salah satu teknologi dalam upaya mengembangkan transformasi genetika diantaranya dengan menggunakan metode penembakan partikel (Particle bombardment), yaitu teknologi yang menggunakan metode penembakan partikel atau gen gun. Metode ini sering digunakan untuk mengintroduksikan gen ke sel/jaringan tanaman monokotil, terutama pada sel/jaringan tanaman padi. DNA yang melapisi partikel ditembakkan secara langsung ke dalam sel atau jaringan tanaman (Klein et al.1988). Partikel yang mengandung DNA tersebut menembus dinding sel dan membran, kemudian DNA berdifusi dan menyebar di dalam sel secara independen. Metode transformasi dengan penembakan partikel pertama kali diaplikasikan pada jagung oleh Gordon-Kamm et al. (1990) dan berhasil mendapatkan jagung transgenik yang fertil.

1.2. Rumusan Masalah

Terdapat beberapa permasalahan yang akan diselesaikan pada bab selanjutnya:
a.       Bagaimanakah padi varietas Bengawan Solo ?
b.      Apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan?
c.       Bagaimanakah metode dalam melakukan teknik particle bombardment ?
d.      Apa saja faktor – faktor keberhasilan teknik particle bombardment ?

1.3. Tujuan

Pembuatan makalah ini mempunyai beberapa tujuan, diantaranya:
  1. Untuk mengetahui deskripsi dari padi varietas Bengawan Solo.
  2. Untuk mengetahui alat dan bahan yang dibutuhkan.
  3. Untuk mengetahui metode dalam melakukan teknik particle bombardment.
  4. Untuk mengetahui apa saja faktor – faktor keberhasilan teknik particle bombardment.

BAB 2  PEMBAHASAN

2.1.   Deskripsi

Gambar 1 Tanaman Padi
Padi Bengawan Solo merupakan padi yang berasal dari tetua IR56/IR8411 yang memiliki ketahanan terhadap hama wereng biotipe1 dan peka terhadap penyakit bakteri hawar daun. Memiliki potensi hasil panen 4,5 - 5,0 ton / ha. Padi Bengawan Solo memiliki karakteristik khusus yaitu umurnya kurang lebih 117 hari, memiliki bentuk tanaman tegak, tinggi tanaman kl. 92 cm, anakan produktif banyak (kl.15 malai), warna kakinya hijau, warna batangnya hijau, tidak meliki warna telinga dan lidah daun, daunnya berwarna hijau dengan posisinya tegak.
Gambar 2 Proses Particle Bombardment
Alternatif teknologi rekayasa genetika untuk mengembangkan plasma nutfah padi transgenik yang resisten terhadap hama wereng cokelat dan penggerek batang padi perlu digunakan. Keberhasilan penerapan rekayasa genetika tanaman sangat bergantung pada kemampuan untuk mengintroduksikan gen ke dalam sel/jaringan dan untuk meregenerasikan tanaman transgenik dari sel/jaringan transgenik yang didapat. Penembakan mikroproyektil (microprojectile bombardment) menggunakan gene gun merupakan teknik transformasi genetika yang sering digunakan untuk mengintroduksikan gen ke sel/jaringan tanaman monokotil, terutama pada sel/jaringan tanaman padi. Fauquet et al. (1996) melaporkan bahwa pada tanaman padi japonica, efisiensi transformasi menggunakan mikroproyektil mencapai 25%. Partikel emas atau tungsten yang telah dilapisi DNA dengan konsentrasi tertentu ditembakkan ke sel/jaringan tanaman padi untuk mengintroduksikan DNA. Teknik bombardment ini nerupakan teknik yang paling modern dalam transformasi tanaman yaitu dengan penggunaan metode gene gun atau particle bombardment. Metode transfer gen ini dioperasikan secara fisik dengan menembakkan partikel DNA-coated langsung ke sel atau jaringan tanaman. Penggunaan particle bombardment membuka peluang dan kemungkinan lebih muda dalam memproduksi tanaman transgenik dari berbagai spesies yang sebelumnya sukar ditransformasi dengan Agrobacterium, khususnya tanaman monokotil seperti padi, jagung, dan turfgrass.

2.2.   Alat dan Bahan

-          Media dasar NB
-          Alkohol 70%
-          Chlorox 20%
-          500 mg/l Lprolin
-          500 mg/l L-glutamin
-          300 mg/l kasein hidrolisat
-          30 g/l sukrosa
-          3 g/l fitagel
-          2 mg/l 2,4-D.
-          Etanol absolut
-          50 μl air steril
-          1 μg/μl DNA plasmid
-          20 μl spermidin 0.1 M, 50 μl CaCl2 2.5 M
-          Senyawa osmotikum manitol 30 g/l
-          sorbitol 30 g/l

2.3.   Metode Pelaksanaan

Langkah-langkah Dalam Melakukan Teknik Bombartment :
1. Isolasi gen yang diinginkan
Benih padi indica cv. Bengawan Solo disterilkan dengan direndam dalam alkohol 70% selama satu menit, dalam larutan Chlorox 20% (v/v) selama 30 menit dan dibilas tiga kali dengan air steril. Setelah benih disterilkan, embrio diisolasi dari benih padi dan digunakan sebagai eksplan untuk menginduksi pembentukan kalus embriogen. Induksi kalus embriogen dilakukan dalam media yang terdiri atas media dasar NB (Chu et al. 1975), unsur mikro dan vitamin dari media dasar B5 (Gamborg & Shyluk 1981), dengan penambahan 500 mg/l Lprolin, 500 mg/l L-glutamin, 300 mg/l kasein hidrolisat, 30 g/l sukrosa, 3 g/l fitagel, dan 2 mg/l 2,4-D. Sebelum disterilkan pada suhu 121 oC selama 20 menit, dan tekanan 1.2 kg/cm2, pH media diatur hingga 5.8 dengan penambahan NaOH. Kalus embriogen mulai terbentuk 3-4 minggu setelah penanaman eksplan dalam media. Kalus embriogen yang didapat dipindahkan pada media induksi yang sama yang masih segar setiap tiga minggu.
2. Penyiapan partikel emas
Untuk menyiapkan empat kali penembakan, partikel emas berdiameter 1.0 μm sebanyak 1.4 mg disterilkan dalam 50 μl etanol absolut dan divorteks selama satu menit. Setelah disentrifugasi selama 10 detik dengan kecepatan 8300 x g, supernatan dibuang dan endapan partikel emasnya disuspensikan dalam 50 μl air steril, dikocok selama 1 menit, dan disentrifugasi selama 10 detik dengan kecepatan 8300 x g. Pencucian partikel emas dengan cara tersebut dilakukan dua kali lagi dengan cara yang sama.
3. Pemasukan DNA plasmid ke partikel emas steril
Partikel emas yang telah steril disuspensikan dalam 50 μl air steril dan ke dalamnya ditambahkan 1 μg/μl DNA plasmid dan 20 μl spermidin 0.1 M, 50 μl CaCl2 2.5 M, dan divorteks selama 3 menit. Campuran disentrifugasi selama 10 detik dengan kecepatan 8300 xg. Setelah dipisahkan dari supernatan, partikel emas disuspensikan dalam 60 μl etanol absolut. Untuk satu kali penembakan, suspensi partikel emas 10 μl dalam etanol absolut disebarkan ke bagian tengah dari macrocarrier.
4. Mengembangkan transgenik fungsional termasuk gen yang diinginkan
Kalus embriogen ditanam selama empat jam sebelum dan 16-20 jam sesudah dilakukan penembakan mikroproyektil dalam media induksi kalus dengan penambahan senyawa osmotikum manitol 30 g/l dan sorbitol 30 g/l untuk mengurangi terjadinya kerusakan sel/jaringan. Kalus diposisikan secara melingkar dengan diameter 2.5 cm di tengah-tengah media sebagai daerah sasaran dari penembakan mikroproyektil.
5. Penembakan mikroproyekti/menggabungkan gen yang diinginkan ke dalam plasmid
Prosedur penembakan mikroproyektil dilakukan sesuai dengan metode baku dari Gene Gun (Biorad, Biolistic PDS 1000/He). Penembakan dilakukan dalam kondisi vakum sebesar 27 inci air raksa (in Hg), tekanan gas helium untuk percepatan microcarrier sebesar 1100 psi, jarak tembak enam cm dan satu kali penembakan. Semua bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk penembakan mikroproyektil disterilkan dengan direndam dalam etanol 95% selama 10 menit dan dikering-anginkan dalam laminar. Pada teknik bombardment terdapat tahapan:
-          DNA dibawa oleh partikel logam emas atau tungsten yang berukuran mikroskopik. Partikel yang digunakan untuk bombardment biasanya berupa emas karena bersifat inert, padat, dan tidak beracun dalam sel. Partikel emas lebih aman untuk digunakan karena tungsten dapat bersifat toksik pada beberapa tanaman.
-          Partikel yang membawa DNA  ditembakkan oleh senapan (gun) ke dalam jaringan tanaman dan menembus dinding sel untuk masuk ke dalam nukleus, mitokondria atau kloroplas dan menyatu dengan kromosom DNA inang. DNA vektor/plasmid membawa sekuen spesifik yang digunakan untuk mengenali lokasi yang tepat atau yang diinginkan untuk berintegrasi dengan genome.
-          Gen gun dapat beroperasi melalui 2 cara yaitu dengan pemberian tekanan udara maupun tegangan voltase yang tinggi.
-          DNA melepaskan diri dari partikel di dalam sel. Beberapa DNA masuk ke dalam organel target dan berhasil berintegrasi dengan kromosom DNA inang.
6. Pengkulturan kalus
Setelah penembakan mikroproyektil, kalus embriogen tetap dikulturkan pada media induksi kalus dengan penambahan osmotikum dan diinkubasi dalam kondisi gelap di ruang kultur bersuhu 26 oC selama 1620 jam. Selanjutnya, kalus dipindahkan ke media induksi kalus tanpa senyawa osmotikum dan diinkubasi dalam kondisi gelap di ruang kultur dengan suhu 26 oC selama dua minggu untuk membantu proliferasi kalus.
Kalus yang berkembang dipindahkan ke media preregenerasi dan diinkubasi dalam kondisi gelap selama 2 minggu. Media preregenerasi yang digunakan adalah pre-regenerasi NB (PRNB) [media dasar NB dengan penambahan 2 mg/l 6- Benzylaminopurine (BAP), 1 mg/l α-Naphthalene acetic acid (NAA), dan 5 mg/l ABA] atau media pre-regenerasi MS (PRMS) [media dasar MS dengan penambahan 2 mg/l BAP, 1 mg/l NAA, dan 5 mg/l ABA]. Untuk menginduksi pembentukan tunas, kalus yang telah ditumbuhkan pada media PRNB dipindahkan ke media regenerasi NB (RNB) sedangkan kalus yang ditumbuhkan dalam media PRMS dipindahkan ke media regenerasi MS (RMS), masing-masing dengan atau tanpa penambahan spermidin 0.1 mM. Selanjutnya, semua kultur diinkubasikan dengan penyinaran 1000 lux selama 16 jam sehari dalam ruang kultur bersuhu 26 o C selama empat minggu. Kalus dipindahkan ke media regenerasi tunas yang masih segar setiap dua minggu hingga terbentuk tunas.
Untuk menginduksi pembentukan planlet, tunas diakarkan dalam media pengakaran (media dasar MS, dengan penambahan sukrosa 30 g/l dan fitagel 0.3% (w/v)) selama dua minggu atau sampai terbentuk akar. Sebelum dipindahkan ke rumah kaca, dilakukan aklimatisasi planlet secara bertahap dengan menanam planlet selama satu minggu dalam tabung reaksi berdiameter 1.5 cm dan tinggi 15 cm yang berisi air 5 ml dan selama dua minggu dalam bak plastik ukuran 44 x 34 x 15 cm yang berisi tanah sawah. Planlet yang berhasil bertahan hidup dalam periode aklimatisasi selanjutnya dipindahkan ke dalam pot plastik dengan volume 10 l yang berisi tanah sawah.
7. Analisis molekuler tanaman hasil transformasi
Hasil kultur dianalisis untuk mengetahui hasil ekspresi DNA asing. Teknik analisis untuk mengetahui ekspresi transgen dilakukan melalui analisis sourthen blotting atau PCR.

2.4.   Pembahasan

- Faktor-faktor keberhasilan teknik bombardment adalah:
1. Temperatur, jumlah sel dan kemampuan regenerasi sel atau totipotensi yang digunakan. Eksplant yang digunakan lebih baik eksplant yang masih memiliki kemampuan mersitematis, misalnya jaringan embrional dan epikotil.
2. Jumlah DNA yang menyelubungi partikel logam yang ditransfer ke dalam sel/jaringan.
3. Tipe senapan yang digunakan, jenis microcarrier, pemberian tekanan helium. 
- Keuntungan penggunaan teknik bombardment yaitu:
1. Gen gun dapat digunakan pada jangkauan yang lebih luas, misalnya pada tumbuhan dapat digunakan organ daun. Bakteri atau virus tidak dapat mentransfer gen ke dalam kloroplas sehingga metode gen gun dapat digunakan untuk memasukkan DNA asing ke dalam kloroplas.
2. Transformasi genetik lebih sederhana, cepat, dan memberikan frekuensi hasil transforman yang lebih tinggi dibandingkan menggunakan Agrobacterium. Transformasi menggunakan Agrobacterium pada buncis memiliki frekuensi hasil transformasi rata-rata 0.5-3%, sedangkan menggunakan partikel bombardment yaitu 18%.
- Keterbatasan transformasi menggunakan partikel bombardment yaitu:
1. Harga alat dan perlengkapannya cukup mahal
2. Penembusan partikel ke dalam jaringan cukup dangkal
3. Daerah penembusan DNA plasmid ke dalam jaringan target cukup luas sehingga DNA yang ditransfer ke dalam sel acak. Beberapa sel yang tidak mengekspresikan transgen, akan mati jika ditumbuhkan dalam medium kultur kusus.
4. Seringkali terjadi penggabungan salinan ganda transgen pada sisi tunggal penyisipan, penyusunan ulang gen yang menyisip dan penggabungan transgen pada sisi penyisipan ganda. Salinan ganda dapat menyebabkan hilangnya transgen pada keturunan berikutnya (Yao dkk., 2006).
5. Salah satu permasalahan dalam semua metodologi transformasi yang digunakan dan pada penggunaan partikel bombardment sendiri adalah tidak ada jaminan terekspresinya transgen oleh tanaman. Epigenetik dan efek posisi, gen silencing, fenomena supresi dan co-supresi seringkali menginaktifkan transgen (Romano, dkk., 2003). 
- Hasil penerapan teknik bombardment pada padi Indica cv. Bengawan Solo
            Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan perlakuan penembakan mikroproyektil dalam transformasi genetika padi hanya berpengaruh terhadap persentase kematian jaringan eksplan saat dua minggu pertama setelah perlakuan penembakan. Setelah periode dua minggu, perlakuan penembakan ini sudah tidak berpengaruh terhadap perkembangan eksplan padi indica cv. Bengawan Solo. Pengaruh negatif dari perlakuan penembakan mikroproyektil terhadap daya regenerasi tanaman dari eksplan telah dilaporkan sebelumnya pada tanaman jagung, gandum, dan padi (Kemper et al. 1996; Rubi et al. 1999; Harwood et al. 2000). Pada berbagai tanaman tersebut, daya regenerasi tanaman dari eksplan yang diberi perlakuan penembakan mikroproyektil nyata menurun dibandingkan dengan eksplan tanpa perlakuan penembakan mikroproyektil. Salah satu faktor penyebab penurunan daya regenerasi tanaman yang terjadi adalah akibat kerusakan jaringan eksplan setelah perlakuan penembakan mikroproyektil (Birch & Bower 1994; Chibbar & Kartha 1994).
            Setelah periode penyembuhan dari kerusakan jaringan akibat perlakuan penembakan mikroproyektil dapat dilewati, perkembangan eksplan lebih dipengaruhi oleh media tumbuh yang digunakan untuk meregenerasikan tunas dari eksplan. Media RNB dan RMS, dengan atau tanpa penambahan spermidin mempunyai pengaruh yang sama terhadap proliferasi kalus dari eksplan dan pembentukan kalus hijau. Tetapi, kedua tipe media mempunyai kemampuan yang berbeda untuk menginduksi pembentukan tunas dari eksplan kalus padi indica cv. Bengawan Solo. Media regenerasi tunas dengan komposisi dasar media MS lebih baik digunakan dibandingkan dengan media regenerasi dengan komposisi dasar media NB. Berlawanan dengan informasi yang telah ada, dalam percobaan ini penambahan spermidin ke dalam media regenerasi tanaman tidak memberikan dampak positif yang diharapkan. Penambahan senyawa spermidin dilaporkan berpengaruh positif terhadap kemampuan regenerasi tanaman padi (Shoeb et al. 2001) dan peningkatan produksi kalus serta regenerasi tanaman hijau pada kultur antera padi (Usman 1999; Purwoko et al. 2001; Yuskianti  2001). Media regenerasi tunas dengan komposisi dasar media NB (Chu et al. 1975), unsur mikro dan vitamin dari media dasar B5 (Gamborg & Shyluk 1981)] dilaporkan mampu menginduksi pembentukan tunas dari eksplan padi japonica yang telah diberi perlakuan penembakan mikroproyektil (Fauquet et al. 1996; Lee et al. 2003). Dalam media regenerasi tunas dengan komposisi media dasar NB, efisiensi regenerasi tunas setelah perlakuan penembakan mikroproyektil yang dilaporkan berkisar antara 8-50% (Fauquet et al. 1996). Sebaliknya, media regenerasi tunas dengan komposisi dasar media MS (Murashige & Skoog 1962) juga telah dilaporkan mampu menginduksi pembentukan tunas dari eksplan padi japonica dan indica yang telah diberi perlakuan penembakan mikroproyektil (Rubi et al. 1999; Pons et al. 2000). Dalam media regenerasi tunas dengan komposisi dasar media MS, efisiensi regenerasi tunas setelah perlakuan penembakan mikroproyektil yang dilaporkan berkisar 20-60% (Rubi et al. 1999). Dalam kegiatan transformasi genetika untuk mengintroduksikan gen ke sel/jaringan tanaman dan meregenerasikan tanaman transgenik, tersedianya metode kultur in vitro yang efisien untuk meregenerasikan tunas dari eksplan menjadi sangat penting. Penggunaan teknik in vitro yang efisien dalam menginduksi pembentukan tunas dari eksplan untuk mendukung transformasi genetika akan meningkatkan kemungkinan didapatkannya tanaman transgenik. Sebaliknya jika efisiensi regenerasi tanamannya rendah, maka kemungkinan didapatkannya tanaman transgenik hasil transformasi genetika juga akan menurun. Dalam percobaan ini kondisi transformasi genetika dengan penembakan mikroproyektil yang tidak berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan eksplan telah dievaluasi. Media regenerasi tunas dengan komposisi dasar media MS lebih disarankan untuk meregenerasikan tanaman dari eksplan padi indica cv. Bengawan Solo yang telah diberi perlakuan penembakan mikroproyektil.

BAB 3 PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Salah satu rekayasa tanaman yakni dengan menggunakan penembakan particle bombardment. Particle bombardment memiliki beberapa kelebihan serta kekurangan. Salah satu tanaman yang dapat dilakukan penembakan particle bombardment yakni tanaman padi.


DAFTAR PUSTAKA


Besar, B., Bioteknologi, P., Pertanian, G., Tentara, J., & No, P. (2005). Daya Regenerasi Padi      Indica cv . Bengawan Solo dalam Dua Tipe Media Regenerasi dengan Penembakan    Mikroproyektil Regeneration Capacity of Indica Rice cv . Bengawan Solo in Two  Types of Regeneration Media through Microprojectile Bombardment, 12(4), 157   161.

http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/plasma/rona_setyanamain=disp_padi_unggul.php&noaksesi=Bengawan%20Solo.pdf (diakses 15 April 2018).