Jumat, 09 Desember 2016

PERBANYAKAN KANTONG SEMAR DENGAN BIJI

Semua tumbuhan penangkap serangga ordo Sarraceniales, memiliki daun tunggal yang duduknya tersebar, sebagian atau seluruhnya mengalami modifikasi menjadi alat penangkap serangga (Darma, 2004).  Ordo Sarraceniales mempunyai tiga familia yaitu Sarraceniaceae, Draseraceae dan Nepenthaceae.  Menurut Bhattacharyya dan Jahri pada tahun 1998, Familia terakhir hanya terdiri dari satu genus Nepenthes (kantung semar) dan memiliki karakter biologi sangat unik yakni mampu mengabsorbsi unsur N dari tubuh serangga yang terjebak di kantungnya (Mulyanto, 2000).
            Kantong semar tergolong kedalam tumbuhan liana (merambat), berumah dua, serta bunga jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda.  Nama kantung diberikan karena adanya struktur unik menyerupai kantung yang merupakan jebakan mematikan bagi serangga (Mulyanto, 2000).  Nepenthes juga membutuhkan cahaya matahari intensif dengan panjang siang hari antara 10-12 jam setiap hari sepanjang tahun, dengan suhu udara antara 23-31°C dan kelembaban udara antara 50- 70%.  Bentuk kantong semar bervariasi dan bergantung pada masing- masing jenis (Dwi, Lestari, & Umiati, 2013).
Nepenthes mempunyai bentuk dan ukuran yang unik serta warna yang bervariasi sehingga berpotensi dikembangkan sebagai tanaman hias.  Bentuknya yang menjuntai ke bawah menyebabkan tanaman ini lebih cocok sebagai tanaman hias dalam pot gantung (LIPI, 2007). Salah satu perbanyakan kantung semar yakni dengan menggunakan biji.  Biji Nepenthes memiliki bentuk seperti serbuk (debu), sehingga dapat disebarkan angin (anemokori) pada lokasi yang sangat luas dan tumbuh terpencar-pencar.  Biji dapat pula terbawa aliran air hujan. Namun pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa tumbuhan ini hanya ditemukan pada kisaran yang sangat terbatas, pada ketinggian 1500- 2000 m dpl.  Hal ini menunjukkan bahwa biji memerlukan substrat yang sesuai untuk dapat tumbuh, khususnya kelembaban, pH tanah dan suhu.  Tanggapan biji terhadap factor lingkungan ini tergantung spesiesnya.  Oleh karena itu pertumbuhan dan penyebarannya bersifat spatial, terbatas pada tempat-tempat tertentu dan jarang tumbuh dalam jumlah besar (Mulyanto, 2000).
Daftar Pustaka
Darma, P. (2004). Keanekaragaman Nepenthes di Taman Wisata Alam Nanggala III , Luwu , Sulawesi Selatan, 6, 126–129.
Dwi, O., Lestari, P., & Umiati, S. P. (2013). Mengintip Kantong Semar sebagai Tanaman Perangkap Serangga, 1–6.
LIPI. (2007). Jurnal Ilmiah Nasional. KEANEKARAGAMAN JENIS Nepenthes (KANTONG SEMAR) DATARAN RENDAH DI KALIMANTAN TENGAH, 8, 15. Retrieved from http://e-journal.biologi.lipi.go.id/index.php/berita_biologi/article /view/1898
Mulyanto, H. (2000). Insectivore Plants Nepenthes sp. at Mount Merbabu. Biodiversitas, Journal of Biological Diversity, 1(2), 54–58. https://doi.org/ 10.130 57/biodiv/d010203


Tidak ada komentar:

Posting Komentar