Langsung ke konten utama

PERBANYAKAN KANTONG SEMAR DENGAN BIJI

Semua tumbuhan penangkap serangga ordo Sarraceniales, memiliki daun tunggal yang duduknya tersebar, sebagian atau seluruhnya mengalami modifikasi menjadi alat penangkap serangga (Darma, 2004).  Ordo Sarraceniales mempunyai tiga familia yaitu Sarraceniaceae, Draseraceae dan Nepenthaceae.  Menurut Bhattacharyya dan Jahri pada tahun 1998, Familia terakhir hanya terdiri dari satu genus Nepenthes (kantung semar) dan memiliki karakter biologi sangat unik yakni mampu mengabsorbsi unsur N dari tubuh serangga yang terjebak di kantungnya (Mulyanto, 2000).
            Kantong semar tergolong kedalam tumbuhan liana (merambat), berumah dua, serta bunga jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda.  Nama kantung diberikan karena adanya struktur unik menyerupai kantung yang merupakan jebakan mematikan bagi serangga (Mulyanto, 2000).  Nepenthes juga membutuhkan cahaya matahari intensif dengan panjang siang hari antara 10-12 jam setiap hari sepanjang tahun, dengan suhu udara antara 23-31°C dan kelembaban udara antara 50- 70%.  Bentuk kantong semar bervariasi dan bergantung pada masing- masing jenis (Dwi, Lestari, & Umiati, 2013).
Nepenthes mempunyai bentuk dan ukuran yang unik serta warna yang bervariasi sehingga berpotensi dikembangkan sebagai tanaman hias.  Bentuknya yang menjuntai ke bawah menyebabkan tanaman ini lebih cocok sebagai tanaman hias dalam pot gantung (LIPI, 2007). Salah satu perbanyakan kantung semar yakni dengan menggunakan biji.  Biji Nepenthes memiliki bentuk seperti serbuk (debu), sehingga dapat disebarkan angin (anemokori) pada lokasi yang sangat luas dan tumbuh terpencar-pencar.  Biji dapat pula terbawa aliran air hujan. Namun pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa tumbuhan ini hanya ditemukan pada kisaran yang sangat terbatas, pada ketinggian 1500- 2000 m dpl.  Hal ini menunjukkan bahwa biji memerlukan substrat yang sesuai untuk dapat tumbuh, khususnya kelembaban, pH tanah dan suhu.  Tanggapan biji terhadap factor lingkungan ini tergantung spesiesnya.  Oleh karena itu pertumbuhan dan penyebarannya bersifat spatial, terbatas pada tempat-tempat tertentu dan jarang tumbuh dalam jumlah besar (Mulyanto, 2000).
Daftar Pustaka
Darma, P. (2004). Keanekaragaman Nepenthes di Taman Wisata Alam Nanggala III , Luwu , Sulawesi Selatan, 6, 126–129.
Dwi, O., Lestari, P., & Umiati, S. P. (2013). Mengintip Kantong Semar sebagai Tanaman Perangkap Serangga, 1–6.
LIPI. (2007). Jurnal Ilmiah Nasional. KEANEKARAGAMAN JENIS Nepenthes (KANTONG SEMAR) DATARAN RENDAH DI KALIMANTAN TENGAH, 8, 15. Retrieved from http://e-journal.biologi.lipi.go.id/index.php/berita_biologi/article /view/1898
Mulyanto, H. (2000). Insectivore Plants Nepenthes sp. at Mount Merbabu. Biodiversitas, Journal of Biological Diversity, 1(2), 54–58. https://doi.org/ 10.130 57/biodiv/d010203


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KelasD-Rizki Saddik Ismail-150510160013-Tugas 5A

MK PEMULIAAN TANAMAN TERAPAN (24 Mei 2018) Tugas 5a. Guiding Question Guiding Question 1.       1.    Apa yang dimaksud dengan marka fenotipik dan marka molekuler ? Jawaban : Marka fenotipik adalah sesuatu penanda yang dapat membedakan satu individu atau populasi dengan individu atau populasi lainnya dalam hal ini yakni berupa bentuk/warna daun, bulu batang/daun, gerigi daun, warna batang dan cabang, warna kulit dan daging umbi, warna petal dan sepal, dll. Marka ini bersifat resesif dan sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Marka ini sulit dibedakan, terkadang sangat subjektif. Serta sulit dilakukan automatisasi. Marka molekuler didasarkan pada adanya variasi dalam untaian DNA, yang bisa terjadi karena berbagai sebab diantaranya, -           Mutasi basa tunggal -           Insersi/delesi (penambahan atau pengurangan DNA) -      ...

Viabilitas dan Vigor Benih Komoditas Kacang Merah

Kelompok 3 Rizki Saddik Ismail 150510160013 Devina Christifanny 150510160038 A.Faikar Makarim 150510160128 M. Kheandra Abietha 150510160158 Sesillia Shania N.W. 150510160167 Putri Artha Leider 150510160188 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN A.    Sekilas mengenai Kacang Merah Kacang merah tergolong makanan nabati kelompok kacang polong (legume); satu keluarga dengan kacang hijau, kacang kedelai, kacang tolo, dan kacang uci. Kacang merah terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya: red bean, kacang adzuki (kacang merah kecil), dan kidney bean (kacang merah besar). Tanaman kacang merah tergolong dalam tanaman semak merambat yang membutuhkan penyangga ketika tumbuh. Tanaman kacang merah memiliki daun majemuk berbentuk jorong serta beranak daun tiga. Kacang merah tumbuh dengan memiliki tinggi sekitar 3...

“Pertanian di Desa Jatiroke Kecamatan Jatinangor”

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Pertanian   adalah kegiatan pemanfaatan   sumber daya alam   yang dilakukan   manusia   untuk menghasilkan bahan pangan , bahan baku   industri , atau sumber   energi , serta untuk mengelola   lingkungan hidupnya .   Kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai   budidaya   tanaman atau bercocok tanam meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan   mikroorganisme   dan bio enzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan   keju   dan   tempe , atau sekadar   ekstraksi   semata, seperti eksploitasi   hutan . Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup untuk kepentingan manusia.   Dalam arti sempit, pertanian dapat diartikan sebagai kegiatan pembudidayaan tanaman.  Usaha pertanian diberi nama khusus unt...