Jumat, 09 Desember 2016

“Pertanian di Desa Jatiroke Kecamatan Jatinangor”

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.  Kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekadar ekstraksi semata, seperti eksploitasi hutan.
Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup untuk kepentingan manusia.   Dalam arti sempit, pertanian dapat diartikan sebagai kegiatan pembudidayaan tanaman.  Usaha pertanian diberi nama khusus untuk subjek usaha tani tertentu.  Kehutanan adalah usaha tani dengan subjek tumbuhan dan diusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar (hutan).  Peternakan menggunakan subjek hewan darat kering atau serangga.  Perikanan memiliki subjek hewan perairan.
Makalah ini ditulis untuk memudahkan para pembaca dalam mengetahui mengenai monografi desa, manfaat curah hujan, alasan usaha petani dalam menjalankan dibidang pertanian.
1.2 Tujuan
1.      Mengetahui keadaan monografi Desa Jatiroke, Kecamatan Jatinangor;
2.      Mangetahui keadaan curah hujan 9 tahun terakhir di Kecamatan Jatinangor;
3.      Mengetahui pelaku usaha tani di bidang pertanian;
4.      Meningkatkan motivasi terutama mahasiswa pertanian agar dapat bermanfaat bagi para petani;



1.3  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan data monografi desa?
2.      Bagaimana monografi Desa Jatiroke Kecamatan Jatinangor?
3.      Apa manfaat mengetahui curah hujan di suatu daerah?
4.      Apa alasan pelaku usaha tani menjalankan usaha di bidang pertanian?

  

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Definisi Monografi Desa
Monografi desa adalah himpunan data yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa yang tersusun secara sistematis, lengkap, akurat terpadu dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan.
Monografi desa memuat antara lain:
a.      Agroklimat Wilayah.
b.      Batas Wilayah.
c.       Kependudukan.
d.      Tata Guna Lahan.
e.      Kelembagaan Desa.
f.        Jenis Usaha Petani.
g.      Tingkatan Pendapatan Rata-rata Petani.
h.      Sarana dan Prasarana.

2.2  Monografi Desa Jatiroke
1.      Data Wilayah Administrasi desa
1). Letak
Desa Jatiroke terletak di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Propinsi Jawa Barat. Adapun orbitasi, waktu tempuh dan letak desa adalah :
a)      Jarak dari Desa ke Ibu Kota Kecamatan 3 Km, waktu tempuh 30 menit.
b)      Jarak dari Desa ke Ibu Kota Kabupaten 23 km, waktu tempuh 1,5 Jam
c)      Jarak dari Desa ke Ibu Kota Provinsi 28 km, 2 Jam
d)     Waktu tempuh ke Pusat fasilitas terdekat 1 Jam
Dengan letaknya sebagai desa yang teletak di daerah pegunungan maka curah hujan serta suhu rata ratanya dapat di ketahui sebagai berikut :
a)    Curah Hujan                : 2000 s/d 2500 mm
 b)  Jumlah bulan hujan     : 6 bulan
c)  Suhu rata rata              : 23 – 28 C


2). Batas-batas desa
a)    Sebelah Utara                       : Desa Cinanjung
b)   Sebelah Selatan                    : Desa Jatimukti
c)   Sebelah Barat                        : Desa Hegarmanah
d)   Sebelah Timur                      : Desa Cikahuripan
3). Luas Wilayah
Desa Jatiroke                              : 209 Km   257,083 Ha
a.) Tanah Sawah                         : 25  Ha
b.) Tanah Kering                        : 48 Ha
c.) Tanah Perkebunan                 : 71 Ha
d.) Tanah fasilitas umum            : 12,525 Ha
e.) Tanah Hutan                          : 41 Ha
4). Pembagian Administrasi
Adapun perangkat Desa Jatiroke terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa membawahi Kepala urusan Kepala dusun I, Kepala Dusun II, Kepala Dusun III. Selain itu secara Administrative wilayah ini terbagi ke dalam Lima Rukun Warga (RW) dan Tiga Puluh Rukun Tetangga (RT).
Desa Jatiroke dibagi menjadi 3 (Tiga) Wilayah Kerja Kepala Dusun, yaitu:
·         Kepala Dusun I terdiri dari 1 RW dan 6 RT
·         Kepala Dusun II terdiri dari 2 RW dan 13 RT
·         Kepala Dusun III terdiri dari 2 RW dan 12 RT
5). Klasifikasi Desa
Desa Jatiroke Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang termasuk Desa Swasembada.

2. Keadaan Tanah, Penggunaan Tanah dan Kondisi Air
1). Keadaan Tanah
a)      Berdasarkan topografi atau bentang lahan Desa Jatiroke merupakan daerah perbukitan atau pegunungan dengan luas wilayah 257,083 Ha
b)      Tingkat kesuburan tanah ( Pertanian, Perkebunan, PPL )
                                                              i.      Sangat Subur               : 32,5 Ha
                                                            ii.      Subur                           : 5 Ha
                                                          iii.      Sedang                                    : 46 Ha
                                                          iv.      Tidak Subur                : -
c)      Adapun jenis tanah secara umum adalah berpasir sehingga lahan pertanian untuk Padi sedikit dibandingkan dengan luas wilayah.

2). Penggunaan lahan dari desa Jatiroke
·         Lahan untuk tanaman pangan atau tanaman obat
·         Lahan untuk perkebunan
·         Lahan untuk pengembangan industri
·         Lahan untuk peternakan
·         Lahan untuk perikanan
·         Lahan untuk pengembangan wisata
·         Lahan untuk pengembangan pertambangan
·         Lahan untuk pengembangan perdagangan

3). Kondisi Air
Kondisi air secara umum baik, hal ini dapat dilihat dari scoring potensi desa dengan komponen air bersih, dimana sumber mata air memiliki skor 5. Selain itu juga didukung oleh keberadaan sumur gali, akan tetapi ada beberapa RW yang kondisi airnya kurang baik dari segi adanya bangunan pabrik yang lokasinya dekat dengan beberapa RW di Desa Jatiroke. Kebutuhan akan air sangat tinggi khususnya untuk pertanian dan kebutuhan sehari hari.

2.      Keadaan Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan
1)     Keadaan Pertanian
               Walaupun luas lahan pertanian sedikit, akan tetapi kondisi untuk pengembangan lahan pertanian padi cukup potensial, hal ini terlihat dari total skor 31% untuk tanaman padi.
2)     Keadaan Perkebunan
a)     Kelapa                         : Kurang potensial
b)    Kelapa Sawit               : Kurang potensial
c)     Kopi                            : Kurang potensial
d)    Cengkeh                      : Kurang potensial
e)     Coklat                         : Kurang potensial
f)     Pisang                          : Kurang potensial
g)    Lada                            : Kurang potensial
h)    Karet                           : Kurang potensial
i)     Panili                           : Kurang potensial
j)     Tembakau                    : Kurang potensial
k)    Pala                             : Kurang potensial
l)     Mete                            : Kurang potensial
3)      Keadaan Kehutanan
a)      Adapun luas hutan yang pada saat ini dapat dibedakan atau dibagi atas beberapa jenis
i)        Hutan Asli                         : 46 Ha
ii)      Hutan Lindung                 : 41 Ha
iii)    Hutan Produksi                 : 57 Ha
b)      Jenis Kayu tanaman hutan terdiri dari
i)        Kayu Jati
ii)      Kayu Mahoni
iii)    Kayu Albasia
c)      Luas hutan yang kondisinya baik sekitar 41 Ha
d)     Nilai produksi hutan tahun 2004 jauh menurun dibandingkan dengan produksi tahun 2009

4. Keadaan Peternakan atau Perikanan
1).  Keadaan Peternakan
a)  Pada umumnya jenis ternak yang ada di Desa Jatiroke adalah kerbau, sapi,  kambing, domba, ayam, itik, bebek, angsa,
b)  Akan tetapi pengembangan ternak di Desa Jatiroke masih kurang potensial, hal ini disebabkan oleh karena teknologi peternakan yang masih tradisional dan tidak adanya teknologi peternakan yang modern
c)  Hasil peternakan berupa ternak, telur,  dan lain-lainnya dijual melalui pedagang eceran
2).  Keadaan Perikanan
a)  Potensi perikanan yang terdapat di Desa Jatiroke adalah perikanan di sawah dan kolam
b)  Adapun penjualan dari hasilnya dijual ecer.
c)  Secara keseluruhan hasil tangkapan ikan (sawah, kolam) dan dampaknya terhadap pengembangan perikanan masih kurang potensial.

5. Kependudukan
1).  Jumlah penduduk pada saat ini:
a)  Jenis kelamin
     - Laki-Laki                                                                  : 3.286 orang
     - Perempuan                                                                : 3.160 orang
                 Jumlah                                                             : 6.446 orang
b)  Kepala keluarga                                                          : 1.738 KK
c)  Kewarganegaraan
i)    WNI Laki-Laki                                                    : 3.359 orang
      WNI Perempuan                                                  : 3.311 orang
      Jumlah                                                                 : 6.770 orang
ii)   WNA Laki-Laki                                                  : -
      WNA Perempuan                                                : -
      Jumlah                                                                 : -

2).  Jumlah penduduk menurut agama/penghayatan terhadap Tuhan YME
a)   Islam                                                                           : 5013 orang
b)   Kristen                                                                                    :   -
c)   Katholik                                                                      :  4 orang
d)   Hindu                                                                           : -
e)   Budha                                                                        : -
f)   Penganut/Penghayat terhadap Tuhan YME                : -
3).  Jumlah penduduk menurut usia
·         5 – 6 Tahun
      a)   Laki laki                                                                      : 97 orang
      b)   Perempuan                                                                  : 92 orang
·         7 – 12 Tahun
a)  Laki laki                                                                      : 308 orang
b) Perempuan                                                                  : 312 orang
·         13 – 15 Tahun
a)   Laki laki                                                                     : 247 orang
b)   Perempuan                                                                 : 236 orang
·         16 – 21 Tahun
a)   Laki laki                                                                     : 332 orang
b)   Perempuan                                                                 : 215 orang
·         22 – 59 Tahun
a)   Laki laki                                                                     : 1.125 orang
b)   Perempuan                                                                 : 1.226 orang
·         60 Tahun ke atas
a)   Laki laki                                                                     : 179 orang
b)   Perempuan                                                                 : 188 orang
4). Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan
Tidak Tamat Sekolah Dasar                                            : 79 orang
Tamat Sekolah dasar                                                       : 875 orang
Tamat Sekolah Menengah Pertama                                 : 860 orang
Tamat Sekolah Menengah Atas                                       : 121 orang
Akademi / D 1 – D 3                                                       : 32 orang
Sarjana ( S 1 – S 3 )                                                         : 12 orang
5). Jumlah penduduk menurut mata pencaharian
Petani                                                                                             490 orang
Buruh Tani                                                                                    150 orang
Wiraswasta / Pedagang                                                                    54 orang
Pengrajin                                                                                          17 orang
P N S                                                                                               37 orang
TNI / POLRI                                                                                   12 orang
Pensiunan                                                                                         10 orang
Karyawan Swasta                                                                                      475 orang
Pertukangan                                                                                     30 orang
Lain lain                                                                                         120 orang

6). Jumlah penduduk menurut Tingkat Kesejahteraan
Prasejahtera                                                                                   114 orang
Sejahtera I                                                                                     325 orang
Sejahtera II                                                                                  543 orang
Sejahtera III                                                                                200 orang
Sejahtera III Plus                                                                            30 orang
2.3  Curah Hujan Kecamatan Jatinangor



2.4  Pelaku Usaha Tani
Nama pelaku tani        : Pak Dadang
Usia                             : 60 tahun
Komoditas utama        : Padi
Komoditas lain            : cabe, bawang daun, atau tomat secara tumpang sari           



BAB III
PENUTUP
Dapat disimpulkan pada hasil kunjungan penulis ke Desa jatiroke yang diantaranya adalah,
1.      Desa Jatiroke termasuk salah satu Desa Swasembada,
2.      Keadaan lahan pertanian di Desa Jatiroke cukup potensial untuk ditanami tanaman padi, dengan jumlah skor 31% sedangkan untuk tanaman perkebunan kurang potensial,
3.      Masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani lebih banyak dibandingkan mata pencaharian lainnya,
4.      Curah hujan tinggi dialami pada tahun 2010 dan 2016 dengan curah hujan sekitar 3500 mm,
5.      Komoditas utama Desa Jatiroke adalah tanaman padi dan komoditas yang lainnya diantaranya cabe, bawang daun, atau tomat secara tumpang sari.  Dan jenis cabai yang menjadi ciri khas Desa Jatiroke adalah Cabai Tanjung.
Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan diantaranya,
1.      Mengembangkan sektor perikanan yang kurang potensial,
2.      Adanya pengolahan hasil ternak untuk meningkatkan angka penghasilan masyarakat,

3.      Melakukan penanaman tumpang sari agar meningkatnya nilah ekonomis penggunaan lahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar