Jumat, 09 Desember 2016

KELOMPOK IV “Meminimalisir Kejahatan di Lingkungan Kampus”


Deny Agung Hursepuny

150510160002
Dian Nurul Izzati

150510160012
Rizki Saddik Ismail

150510160013
Lusi Wulan Safitri

150610160009
Muhammad Edi Irfandianto

150610160012


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Meminimalisir Kejahatan di Lingkungan Kampus.”

    Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
    
    Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
    
   Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “Meminimalisir Kejahatan di Sekitar Kampus” ini  dapat memberikan manfaat terhadap pembaca maupun  masyarakat Jatinangor khususnya mahasiswa-mahasiswi Universitas Padjadjaran.
    
                                                                                     
 Jatinangor,  1 November 2016
       Penyusun
    





BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tindak kejahatan (kriminalitas) merupakan suatu perbuatan manusia yang melanggar aturan-aturan, norma, bahkan hukum yang menyebabkan banyak orang merasa takut dan hidupnya tidak nyaman.  Tindak kejahatan tersebut dapat terjadi di tempat umum, seperti:di sekolah, perguruan tinggi, dan banyak lagi tempat-tempat yang tidak dapat disebutkan satu persatu.  Semua kalangan dari segala umur pun dapat melakukannya dari yang kecil, muda, hingga dewasa.
Pada tugas makalah ini kami memilih materi yang berjudul ”Meminimalisir Kejahatan di Sekitar Kampus” dimana kalangan mahasiswalah  yang selalu menjadi salah satu korban tindakan kejahatan khususnya mahasiswa baru.  Adapun tujuan kami mengangkat tema ini untuk memberi paparan bagaimana sebenarnya kriminalitas itu dapat terjadi di kalangan mahasiswa yang meliputi faktor-faktor pemicu, cara yang dilakukan oleh pelaku, korban yang terlibat dan cara pencegahannya.  Karena tindak kejahatan di kalangan mahasiswa ini dilakukan bukan hanya perseorangan namun secara berkelompok dengan maksud dan tujuan tertentu.  Pada makalah ini akan dijelaskan  tentang “Kejahatan Pencurian” di sekitar kampus.  Semoga makalah ini dapat berguna bagi masyarakat umumnya, dan kalangan pelajar khususnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1.      Apa saja faktor pendorong yang memicu tindakan pencurian yang terjadi di lingkungan kampus?
2.      Cara-cara apa saja yang dilakukan oleh pelaku?
3.      Mengapa selalu mahasiswa baru yang menjadi korban?
4.      Bagaimana cara mencegah tindakan pencurian di lingkungan kampus?
1.3 Tujuan
         
            Adapun tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya:
1.      Untuk mengetahui  cara, motif, serta alasan pelaku melakukan tindak kejahatan tersebut.
2.      Memberikan solusi untuk mencegah kejahatan yang terjadi di kampus.




BAB II PEMBAHASAN


2.1  Faktor Pendorong yang Memicu Tindakan Pencurian

Adapun faktor-faktor yang memicu tindakan pencurian di lingkungan kampus, meliputi:

1.      Rata rata mahasiswa yang menjadi target para pelaku penipuan adalah mahasiswa yang berjalan sendirian atau terlihat berbeda dibanding mahasiswa lainnya;

2.      Pemikiran penjahat untuk bisa melakukan aksinya di lingkungan kampus karena lingkungan UNPAD yang sangat luas dan akses masuk yang sangat bebas untung semua orang, menyebabkan tindakan kejahatan di dalam kampus dapat terjadi kapanpun serta lingkungan kampus yang sepi dan gelap apabila sudah larut malam;

3.      Banyaknya mahasiswa baru yang belum mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang menyebabkan penjahat melakukan aksinya disini karena kurangnya penyuluhan/pembekalan informasi maupun ilmu dari pihak kampus mengenai kriminalitas kepada mahasiswa khususnya maba, sehingga kurangnya rasa kewaspadaan pada mahasiswa;

4.      Mahasiswa masih kurang bisa untuk melindungi barang pribadinya (khususnya mahasiswa baru), memakai aksesoris yg mencolok seperti jam tangan, anting dll; dan rata-rata mahasiswa memiliki barang berharga seperti :  laptop, gadget, uang, sehingga mudah untuk menjadi sasaran;

5.      Dan kurangnya penjagaan dari pihak satpam dan petugas keamanan disekitar kampus.


2.2    Cara-cara yang Dilakukan oleh Pelaku

Adapun cara-cara yang biasa digunakan oleh pelaku diantaranya :
1.      Mendekati korban,
2.      Mencari celah (contoh: saat korban sedang tidak waspada/saat sepi),
3.      Mengikuti korban.


Contoh Kejahatan Penipuan yang Terjadi di UNPAD:

    Kejadian ini terjadi sekitar pukul 17.00 di masjid FAPERTA.  Kejadian ini terjadi setelah korban selesai melaksanakan mentoring dan akan melaksanakan sholat ashar di Masjid FAPERTA.  Karena lingkungan yang dirasa korban aman sehingga korban meninggalkan tas yg berisi laptop di belakang, lalu si korban melaksanakan sholat.  Selesainya sholat si korban hendak kumpul kelompok ospek saat kumpul kelompok ospek si korban belum sadar bahwa laptopnya telah di curi.  Sesampainya di kosan si korban merasa janggal karena tas yang terlalu enteng ketika di cek benar saja bahwa laptop miliknya sudah tidak ada di dalam tas.  Korban curiga sesaat sebelum sholat si korban menaruh tasnya di dekat seorang bapak-bapak, koban curiga bahwa bapak-bapak itulah yang telah mencuri laptopnya.

2.3    Mahasiswa Baru  yang  Selalu Menjadi  Korban

         Jumlah mahasiswa baru Universitas Padjadjaran tahun ini mencapai 6000 orang.  Mereka berasal dari berbagai penjuru Indonesia.  Tidak semua dari mereka mengetahui kondisi disekitar kampus.  Hal itulah yang menjadikan para penjahat mencari korban mahasiswa baru, karena mereka belum mengetahui kondisi disekitar kampus dan di Jatinangor, kurang waspada, dan kurangnya sosialisasi tentang lingkungan kampus.


2.4    Cara Mencegah Tindakan Pencurian

Adapun cara-cara untuk mencegah tindakan pencurian diantaranya :
1.      Faktor permasalahan pada point ke-1: target para pelaku penipuan adalah mahasiswa yang berjalan sendirian atau terlihat berbeda dibanding mahasiswa lainnya.

Adapun solusi menurut pendapat kami yaitu:
·         Mahasiswa jangan terlihat bingung tidak berpergian atau jalan sendiri;
·         Apabila bepergian sendiri usahakan ikut bergabung dengan pejalan kaki yang lain agar terhindar dari perhatian para penjahat yang mengincar;
·         Memperbanyak odong-odong atau kendaraan di dalam lingkungan kampus agar mahasiswa tidak berjalan sendirian.

2.      Faktor permasalahan pada point ke-2: lingkungan unpad yang sangat luas dan akses masuk yang sangat bebas dan lingkungan kampus yang sepi dan gelap apabila sudah larut malam.

Adapun solusi menurut pendapat kami yaitu:
·         Meningkatkan pengamanan jika ingin memasuki lingkungan kampus, dengan menggunakan:
- KTM Secure Padjadjaran bagi mahasiswa, yang diperiksa saat keluar dan masuk lingkungan kampus, yang berlokasi di gerbang masuk Unpad (baik mahasiswa pejalan kaki ataupun mahasiswa yang membawa kendaraan pribadi);
                 
- ID Card Secure Padjadjaran bagi dosen dan staff civitas  akademika Unpad, yang diperiksa saat keluar dan masuk lingkungan kampus, yang berlokasi di gerbang masuk Unpad;
 











       
- Karcis tetapi tetap free yang akan di kembalikan atau diperiksa sesaat keluar dan masuk lingkungan kampus bagi non civitas akademik Unpad;
- Karcis parkir di setiap fakultas bagi dosen ataupun mahasiswa yang membawa kendaraan pribadi;
                        
-          Serta terdapat palang pintu otomatis, baik di gerbang masuk&keluar Unpad maupun di gerbang setiap fakultas.

Palang pintu otomatis bagi yang membawa kendaraan pribadi:
Palang pintu otomatis bagi pejalan kaki:
      


·         Menyediakan penerangan lampu yang cukup di lorong-lorong fakultas/trotoar-trotoar, tanjakan cinta dll untuk menanggulangi kejadian pencurian di daerah yang sepi.

         

3.      Faktor permasalahan pada point ke-3: mahasiswa baru yang belum mengetahui kondisi lingkungan sekitar.

Adapun solusi menurut pendapat kami yaitu:
·         Memberikan informasi tentang keadaan di jatinangor melalui media yang ada kepada semua mahasiswa.

4.      Faktor permasalahan pada point ke-4: mahasiswa masih kurang bisa untuk melindungi barang pribadinya&berpakaian mencolok.

Adapun solusi menurut pendapat kami yaitu:
·         Tidak berpenampilan mencolok;
·          Tidak meninggalkan barang berharganya sembarangan, atau tidak membawa barang berlebihan (membawa barang seperlunya saja);
·          Dan menyediakan loker penyimpanan barang (tas,buku, laptop) di tempat-tempat tertentu, sepeti:mushola

5.      Faktor permasalahan pada point ke-5: kurangnya penjagaan dari pihak satpam dan petugas keamanan.

Adapun solusi menurut pendapat kami yaitu:
·         Menambah petugas kemanan baik di gerbang utama unpad maupun tiap gerbang fakultas;
·         Dan sebelumnya memberikan pendidikan khusus&pendidikan yang ketat untuk para penjaga (satpam).





BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Tindakan kriminalitas yang dilakukan di lingkungan UNPAD terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelaku namun juga karena ada kesempatan . Banyak faktor yang menyebabkan tindakan tersebut terjadi, yaitu:
o   Faktor individu, seperti kurangnya rasa waspada dalam menjaga barang-barang pribadi dan berpenampilan mencolok.
o   Adapun faktor lingkungan, seperti  lingkungan UNPAD yang sangat luas dan akses masuk yang sangat bebas.
Solusi untuk mencegah tindakan kejahatan yang terjadi di kalangan mahasiswa harus dilakukan oleh pihak internal yaitu diri sendiri dan pihak eksternal yaitu dari lingkungan sekitar.  Karena tanpa adanya dukungan dari kedua pihak, maka solusi untuk meminimalisir tindak kejahatan tidak akan berjalan secara optimal.

SARAN

Kita sebagai mahasiswa penerus bangsa dan pencetak insan harus dapat mencegah tindakan kriminalitas disekitar kita dengan saling mengingatkan satu sama lain. Kita juga harus dapat memilih lingkungan mana yang  sehat dan baik bagi kita.


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar