Deny
Agung Hursepuny
|
|
150510160002
|
Dian
Nurul Izzati
|
|
150510160012
|
Rizki
Saddik Ismail
|
|
150510160013
|
Lusi
Wulan Safitri
|
|
150610160009
|
Muhammad
Edi Irfandianto
|
|
150610160012
|
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ilmiah tentang “Meminimalisir Kejahatan di Lingkungan Kampus.”
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “Meminimalisir Kejahatan di Sekitar Kampus” ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca maupun masyarakat Jatinangor khususnya mahasiswa-mahasiswi Universitas Padjadjaran.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “Meminimalisir Kejahatan di Sekitar Kampus” ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca maupun masyarakat Jatinangor khususnya mahasiswa-mahasiswi Universitas Padjadjaran.
Jatinangor, 1 November 2016
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Tindak
kejahatan (kriminalitas) merupakan suatu perbuatan manusia yang melanggar
aturan-aturan, norma, bahkan hukum yang menyebabkan banyak orang merasa takut
dan hidupnya tidak nyaman. Tindak
kejahatan tersebut dapat terjadi di tempat umum, seperti:di sekolah, perguruan
tinggi, dan banyak lagi tempat-tempat yang tidak dapat disebutkan satu
persatu. Semua kalangan dari segala umur
pun dapat melakukannya dari yang kecil, muda, hingga dewasa.
Pada
tugas makalah ini kami memilih materi yang berjudul ”Meminimalisir Kejahatan di
Sekitar Kampus” dimana kalangan mahasiswalah
yang selalu menjadi salah satu korban tindakan kejahatan khususnya
mahasiswa baru. Adapun tujuan kami
mengangkat tema ini untuk memberi paparan bagaimana sebenarnya kriminalitas itu
dapat terjadi di kalangan mahasiswa yang meliputi faktor-faktor pemicu, cara
yang dilakukan oleh pelaku, korban yang terlibat dan cara pencegahannya. Karena tindak kejahatan di kalangan mahasiswa
ini dilakukan bukan hanya perseorangan namun secara berkelompok dengan maksud
dan tujuan tertentu. Pada makalah ini
akan dijelaskan tentang “Kejahatan Pencurian”
di sekitar kampus. Semoga makalah ini
dapat berguna bagi masyarakat umumnya, dan kalangan pelajar khususnya.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Apa
saja faktor pendorong yang memicu tindakan pencurian yang terjadi di lingkungan
kampus?
2. Cara-cara
apa saja yang dilakukan oleh pelaku?
3. Mengapa
selalu mahasiswa baru yang menjadi korban?
4. Bagaimana
cara mencegah tindakan pencurian di lingkungan kampus?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini diantaranya:
1. Untuk
mengetahui cara, motif, serta alasan
pelaku melakukan tindak kejahatan tersebut.
2. Memberikan
solusi untuk mencegah kejahatan yang terjadi di kampus.
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Faktor Pendorong
yang Memicu Tindakan Pencurian
Adapun
faktor-faktor yang memicu tindakan pencurian di lingkungan kampus, meliputi:
1.
Rata rata mahasiswa
yang menjadi target para pelaku penipuan adalah mahasiswa yang berjalan sendirian
atau terlihat berbeda dibanding mahasiswa lainnya;
2.
Pemikiran penjahat untuk
bisa melakukan aksinya di lingkungan kampus karena lingkungan UNPAD yang sangat
luas dan akses masuk yang sangat bebas untung semua orang, menyebabkan tindakan
kejahatan di dalam kampus dapat terjadi kapanpun serta lingkungan kampus yang
sepi dan gelap apabila sudah larut malam;
3.
Banyaknya mahasiswa
baru yang belum mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang menyebabkan penjahat
melakukan aksinya disini karena kurangnya penyuluhan/pembekalan informasi
maupun ilmu dari pihak kampus mengenai kriminalitas kepada mahasiswa khususnya
maba, sehingga kurangnya rasa kewaspadaan pada mahasiswa;
4.
Mahasiswa masih
kurang bisa untuk melindungi barang pribadinya (khususnya mahasiswa baru),
memakai aksesoris yg mencolok seperti jam tangan, anting dll; dan rata-rata
mahasiswa memiliki barang berharga seperti :
laptop, gadget, uang, sehingga mudah untuk menjadi sasaran;
5.
Dan kurangnya
penjagaan dari pihak satpam dan petugas keamanan disekitar kampus.
2.2
Cara-cara
yang Dilakukan oleh Pelaku
Adapun
cara-cara yang biasa digunakan oleh pelaku diantaranya :
1. Mendekati korban,
2. Mencari celah (contoh: saat korban sedang tidak
waspada/saat sepi),
3. Mengikuti korban.
Contoh
Kejahatan Penipuan yang Terjadi di UNPAD:
Kejadian ini
terjadi sekitar pukul 17.00 di masjid FAPERTA. Kejadian ini terjadi setelah korban selesai
melaksanakan mentoring dan akan melaksanakan sholat ashar di Masjid FAPERTA. Karena lingkungan yang dirasa korban aman
sehingga korban meninggalkan tas yg berisi laptop di belakang, lalu si korban
melaksanakan sholat. Selesainya sholat
si korban hendak kumpul kelompok ospek saat kumpul kelompok ospek si korban
belum sadar bahwa laptopnya telah di curi. Sesampainya di kosan si korban merasa janggal
karena tas yang terlalu enteng ketika di cek benar saja bahwa laptop miliknya
sudah tidak ada di dalam tas. Korban
curiga sesaat sebelum sholat si korban menaruh tasnya di dekat seorang
bapak-bapak, koban curiga bahwa bapak-bapak itulah yang telah mencuri
laptopnya.
2.3
Mahasiswa
Baru yang Selalu Menjadi Korban
Jumlah mahasiswa baru Universitas Padjadjaran tahun ini
mencapai 6000 orang. Mereka berasal dari
berbagai penjuru Indonesia. Tidak semua
dari mereka mengetahui kondisi disekitar kampus. Hal itulah yang menjadikan para penjahat
mencari korban mahasiswa baru, karena mereka belum mengetahui kondisi disekitar kampus
dan di Jatinangor, kurang waspada, dan kurangnya sosialisasi tentang lingkungan kampus.
2.4
Cara
Mencegah Tindakan Pencurian
Adapun
cara-cara untuk mencegah tindakan pencurian diantaranya :
1. Faktor
permasalahan pada point ke-1: target para
pelaku penipuan adalah mahasiswa yang berjalan sendirian atau terlihat berbeda
dibanding mahasiswa lainnya.
Adapun solusi menurut pendapat kami yaitu:
·
Mahasiswa jangan terlihat
bingung tidak berpergian atau jalan sendiri;
·
Apabila bepergian
sendiri usahakan ikut bergabung dengan pejalan kaki yang lain agar terhindar
dari perhatian para penjahat yang mengincar;
·
Memperbanyak
odong-odong atau kendaraan di dalam lingkungan kampus agar mahasiswa tidak
berjalan sendirian.
2. Faktor
permasalahan pada point ke-2: lingkungan unpad
yang sangat luas dan akses masuk yang sangat bebas dan lingkungan kampus yang
sepi dan gelap apabila sudah larut malam.
Adapun solusi menurut pendapat kami yaitu:
·
Meningkatkan
pengamanan jika ingin memasuki lingkungan kampus, dengan menggunakan:
- KTM Secure
Padjadjaran bagi mahasiswa, yang diperiksa saat keluar dan masuk lingkungan
kampus, yang berlokasi di gerbang masuk Unpad (baik mahasiswa pejalan kaki
ataupun mahasiswa yang membawa kendaraan pribadi);
- ID Card Secure
Padjadjaran bagi dosen dan staff civitas
akademika Unpad, yang diperiksa saat keluar dan masuk lingkungan kampus,
yang berlokasi di gerbang masuk Unpad;
- Karcis tetapi tetap
free yang akan di kembalikan atau diperiksa sesaat keluar dan masuk lingkungan
kampus bagi non civitas akademik Unpad;
- Karcis parkir di setiap
fakultas bagi dosen ataupun mahasiswa yang membawa kendaraan pribadi;
-
Serta
terdapat palang pintu otomatis, baik di gerbang masuk&keluar Unpad maupun
di gerbang setiap fakultas.
Palang pintu otomatis bagi yang membawa kendaraan
pribadi:
Palang pintu otomatis bagi pejalan kaki:
·
Menyediakan
penerangan lampu yang cukup di lorong-lorong fakultas/trotoar-trotoar, tanjakan
cinta dll untuk menanggulangi kejadian pencurian di daerah yang sepi.
3. Faktor
permasalahan pada point ke-3: mahasiswa baru
yang belum mengetahui kondisi lingkungan sekitar.
Adapun solusi menurut pendapat kami yaitu:
·
Memberikan informasi tentang keadaan di jatinangor melalui
media yang ada kepada semua mahasiswa.
4. Faktor
permasalahan pada point ke-4: mahasiswa masih
kurang bisa untuk melindungi barang pribadinya&berpakaian mencolok.
Adapun solusi menurut pendapat kami yaitu:
·
Tidak berpenampilan
mencolok;
·
Tidak meninggalkan barang berharganya
sembarangan, atau tidak membawa barang berlebihan (membawa barang seperlunya
saja);
·
Dan menyediakan loker penyimpanan barang
(tas,buku, laptop) di tempat-tempat tertentu, sepeti:mushola
5. Faktor
permasalahan pada point ke-5: kurangnya
penjagaan dari pihak satpam dan petugas keamanan.
Adapun solusi menurut pendapat kami yaitu:
·
Menambah petugas
kemanan baik di gerbang utama unpad maupun tiap gerbang fakultas;
·
Dan sebelumnya
memberikan pendidikan khusus&pendidikan yang ketat untuk para penjaga
(satpam).
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Tindakan kriminalitas
yang dilakukan di lingkungan UNPAD terjadi bukan hanya karena ada niat dari
pelaku namun juga karena ada kesempatan . Banyak faktor yang menyebabkan
tindakan tersebut terjadi, yaitu:
o
Faktor individu, seperti kurangnya rasa
waspada dalam menjaga barang-barang pribadi dan berpenampilan mencolok.
o
Adapun faktor lingkungan, seperti lingkungan
UNPAD yang sangat luas dan akses masuk yang sangat bebas.
Solusi untuk mencegah
tindakan kejahatan yang terjadi di kalangan mahasiswa harus dilakukan oleh
pihak internal yaitu diri sendiri dan pihak eksternal yaitu dari lingkungan
sekitar. Karena tanpa adanya dukungan
dari kedua pihak, maka solusi untuk meminimalisir tindak kejahatan tidak akan
berjalan secara optimal.
SARAN
Kita sebagai mahasiswa penerus bangsa
dan pencetak insan harus dapat mencegah tindakan kriminalitas disekitar kita
dengan saling mengingatkan satu sama lain. Kita juga harus dapat memilih
lingkungan mana yang sehat dan baik bagi
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar