Langsung ke konten utama

Mengapa Kebangsaan Indonesia menjadi point pertama dari 3 (tiga) orang bapak bangsa ( Bung Yamin, Bung Soepomo, Bung Karno) ?

Pertama, pengertian Bangsa (Nation) dan Kebangsaan telah lama sekali dipahami oleh manusia dari turun temurun. Dalam sejarah manusia pengertian kebangsaan berlangsung sesuai perkembangan dari abad ke abad.
Dapat disimpul dan diartikan Bangsa adalah satu kumpulan orang yang hidup bersama di satu bagian tertentu dunia, merasakan persamaan nasib dan membentuk pemerintahan untuk mengurus keperluan hidupnya. Yang semula bangsa merupakan satu etnik tertentu, atau bicara bahasa tertentu, sekarang pengertian itu menjadi lebih luas.
Namun jelas bahwasanya Alam semesta menentukan bahwa umat manusia terbagi dalam Bangsa-bangsa yang berbeda satu dengan yang lain.
Kedua, Dalam Panitia Sembilan ini terdapat dua golongan yang saling berbeda pandangan. Yang pertama adalah golongan yang menghendaki Islam mendasari pendirian negara. Golongan yang kedua, menghendaki paham kebangsaan sebagai dasar pendirian negara. Jalan tengah yang diambil dalam perbedaan pandangan tersebut adalah rumusan Pancasila yang kemudian dikenal sebagai Piagam Jakarta.
Adakah keberatan yang muncul atas hasil kerja Panitia Sembilan itu? Jelas! Dalam beberapa kesempatan, keberatan itu beberapa kali muncul. Sebagai contoh, Ki Bagus Hadikusumo, Wongsonegoro, Latuharhary, dan Husen Joyodiningrat. Mereka mengajukan usulan agar rumusan sila “Ketuhanan dengan menjalankan syari’at Islam bagi para pemeluk-pemeluknya” dalam Piagam Jakarta diganti.
Namun demikian, Sukarno sebagai ketua Panitia Sembilan pada waktu itu mengatakan, bahwa Piagam Jakarta merupakan jalan tengah yang sudah disepakati oleh dua golongan yang saling berbeda pandangan. Artinya, jika keberatan-keberatan tersebut diterima, kesepakatan yang sudah dicapai sebagai jalan tengah menjadi masalah baru. Dengan kata lain, Sukarno tidak ingin menodai kesepakatan yang telah dicapai sebagai jalan tengah yang telah diambil tersebut.
Ketiga, mengenai konsep Bangsa, Soekarno tampak sejalan dengan pendapat Jean Jaures, pemikir Italia, yang menghubungkan bangsa dan kemanusiaan yang universal serta tanah air (Patria). Menurut Soekarno, seorang nasionalis dengan sendirinya adalah patriot (cinta tanah air). Soekarno memberikan nilai teologis dengan menegaskan bahwa “Hubbul wathon minal iman” yang artinya mencintai Negara sebagian dari iman yang oleh banyak kalangan dianggap sebagai hasil pemikiran Bung Karno dan Umat Islam Indonesia. Kata kata itu tak akan ditemukan di kitab kitab kuning, kitab putih atau kitab yang lainnya.
Kesimpulannya, mengapa para tokoh bapak Nasionalis seperti Bung Karno, Bung Yamin, dan Bung Soepomo menjadikan Kebangsaan Indonesia menjadi point pertama dalam perumusan Pancasila adalah mewakili para masyarakat Indonesia yang mengalami persamaan nasib dan membentuk pemerintahan, sebagai pendirian suatu bangsa, dan sebagai rasa cinta kepada Negara sebagai salah satu bentuk iman.

Referensi:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KelasD-Rizki Saddik Ismail-150510160013-Tugas 5A

MK PEMULIAAN TANAMAN TERAPAN (24 Mei 2018) Tugas 5a. Guiding Question Guiding Question 1.       1.    Apa yang dimaksud dengan marka fenotipik dan marka molekuler ? Jawaban : Marka fenotipik adalah sesuatu penanda yang dapat membedakan satu individu atau populasi dengan individu atau populasi lainnya dalam hal ini yakni berupa bentuk/warna daun, bulu batang/daun, gerigi daun, warna batang dan cabang, warna kulit dan daging umbi, warna petal dan sepal, dll. Marka ini bersifat resesif dan sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Marka ini sulit dibedakan, terkadang sangat subjektif. Serta sulit dilakukan automatisasi. Marka molekuler didasarkan pada adanya variasi dalam untaian DNA, yang bisa terjadi karena berbagai sebab diantaranya, -           Mutasi basa tunggal -           Insersi/delesi (penambahan atau pengurangan DNA) -      ...

Viabilitas dan Vigor Benih Komoditas Kacang Merah

Kelompok 3 Rizki Saddik Ismail 150510160013 Devina Christifanny 150510160038 A.Faikar Makarim 150510160128 M. Kheandra Abietha 150510160158 Sesillia Shania N.W. 150510160167 Putri Artha Leider 150510160188 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN A.    Sekilas mengenai Kacang Merah Kacang merah tergolong makanan nabati kelompok kacang polong (legume); satu keluarga dengan kacang hijau, kacang kedelai, kacang tolo, dan kacang uci. Kacang merah terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya: red bean, kacang adzuki (kacang merah kecil), dan kidney bean (kacang merah besar). Tanaman kacang merah tergolong dalam tanaman semak merambat yang membutuhkan penyangga ketika tumbuh. Tanaman kacang merah memiliki daun majemuk berbentuk jorong serta beranak daun tiga. Kacang merah tumbuh dengan memiliki tinggi sekitar 3...

“Pertanian di Desa Jatiroke Kecamatan Jatinangor”

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Pertanian   adalah kegiatan pemanfaatan   sumber daya alam   yang dilakukan   manusia   untuk menghasilkan bahan pangan , bahan baku   industri , atau sumber   energi , serta untuk mengelola   lingkungan hidupnya .   Kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai   budidaya   tanaman atau bercocok tanam meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan   mikroorganisme   dan bio enzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan   keju   dan   tempe , atau sekadar   ekstraksi   semata, seperti eksploitasi   hutan . Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup untuk kepentingan manusia.   Dalam arti sempit, pertanian dapat diartikan sebagai kegiatan pembudidayaan tanaman.  Usaha pertanian diberi nama khusus unt...