Langsung ke konten utama

Menanam Melon Tanpa Lanjaran atau Ajir

Pada umumnya melon ditanam menggunakan lanjaran. Fungsi lanjaran sendiri untuk menggantung melon sehingga diperoleh melon dengan bentuk yang sempurna dan tidak meninggalkan bekas alas. Namun demikian menanam melon menggunakan lanjaran tentu membutuhkan biaya cukup mahal karena ada biaya pemasangan lanjaran.
Petani di Jawa Tengah pada musim hujan menggunakan lanjaran untuk menanam melon. Namun pada musim kemarau, sebagain besar petani menanam melon dengan sistem telasah atau tanpa lanjaran. Alasannya tentu karena ingin hemat biaya produksi. Pada musim kemarau juga tidak banyak hujan dan relatif lebih aman dari banjir.
Sama halnya di Sulawesi Selatan, menanam melon tanpa lanjaran juga sudah umum dikalangan petani melon. Pilihan teknik menanam melon tergantung kondisi lokasi. Untuk di ladang atau daerah yang anginnya kencang biasanya menggunakan sistem tanpa lanjaran, sedangkan pada daerah terendam seperti di sawah biasanya menggunakan sistem lanjaran.
Produktivitas antara kedua teknik tersebut tidak jauh berbeda, seperti melon Nobel masih bisa menghasilkan tiga buah per tanaman dengan ukuran rata-rata 1.8-2 kg, atau bisa berbuah satu jika ingin mendapatkan berat diatas 2.5-3 kg per tanaman.
sulsel2Namun demikian perlu diperhatikan saat menanam melon dengan sistem telasah biasanya akan meninggalkan bekas alas dan pembentukan net kurang tebal. Akibatnya pedagang menilai kualitas kurang dan terdapat selisih harga antara melon dengan lanjaran (kualitas kulit buah tanpa bekas alas) dan telasah. Sehingga sebelumn menanam melon dengan teknik telasah, sebaiknya pastikan dahulu pedagang yang siap untuk menjual termasuk kepastian harga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Organ Target Akar

MAKALAH Rekayasa Teknologi Produksi Organ Target Akar pada Tanaman Suweg ( Amorphophallus paeoniifolius ) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Teknologi Produksi Tanaman Disusun oleh: Rizki Saddik Ismail                150510160013 Fakultas Pertanian - Universitas Padjadjarann Jalan Raya Bandung Sumedang Km. 21, Jatinangor, Jawa Barat. 2017 Kata Pengantar Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Rekayasa Teknologi Produksi Organ Target Akar pada Tanaman Suweg (Amorphophallus paeoniifolius)”.   Makalah ini disusun untuk memberikan pengetahuan tentang salah satu kegiatan yang digunakan untuk merekayasa teknologi produksi organ target akar pada tanaman suweg. . Penulis menyadari makalah ini masih memiliki kekurangan, sehingga penulis berharap para pembaca dapat turut memberikan sara...

Viabilitas dan Vigor Benih Komoditas Kacang Merah

Kelompok 3 Rizki Saddik Ismail 150510160013 Devina Christifanny 150510160038 A.Faikar Makarim 150510160128 M. Kheandra Abietha 150510160158 Sesillia Shania N.W. 150510160167 Putri Artha Leider 150510160188 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN A.    Sekilas mengenai Kacang Merah Kacang merah tergolong makanan nabati kelompok kacang polong (legume); satu keluarga dengan kacang hijau, kacang kedelai, kacang tolo, dan kacang uci. Kacang merah terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya: red bean, kacang adzuki (kacang merah kecil), dan kidney bean (kacang merah besar). Tanaman kacang merah tergolong dalam tanaman semak merambat yang membutuhkan penyangga ketika tumbuh. Tanaman kacang merah memiliki daun majemuk berbentuk jorong serta beranak daun tiga. Kacang merah tumbuh dengan memiliki tinggi sekitar 3...

KelasD-Rizki Saddik Ismail-150510160013-Tugas 5A

MK PEMULIAAN TANAMAN TERAPAN (24 Mei 2018) Tugas 5a. Guiding Question Guiding Question 1.       1.    Apa yang dimaksud dengan marka fenotipik dan marka molekuler ? Jawaban : Marka fenotipik adalah sesuatu penanda yang dapat membedakan satu individu atau populasi dengan individu atau populasi lainnya dalam hal ini yakni berupa bentuk/warna daun, bulu batang/daun, gerigi daun, warna batang dan cabang, warna kulit dan daging umbi, warna petal dan sepal, dll. Marka ini bersifat resesif dan sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Marka ini sulit dibedakan, terkadang sangat subjektif. Serta sulit dilakukan automatisasi. Marka molekuler didasarkan pada adanya variasi dalam untaian DNA, yang bisa terjadi karena berbagai sebab diantaranya, -           Mutasi basa tunggal -           Insersi/delesi (penambahan atau pengurangan DNA) -      ...