TUGAS II
COLLABORATION LEARNING
PEMULIAAN TANAMAN MEMBIAK
VEGETATIF
Petunjuk :
1. Di
bawah ini disajikan sejumlah 10 (sepuluh) buah pertanyaan yang merupakan topik
yang harus dikuasai dari materi kuliah Pemuliaan Tanaman Membiak Vegetatif
2. Jawablah
pertanyaan-pertanyaan tersebut secara individual (Bukan tugas kelompok)
3. Pembahasan
dan diskusi akan dilakukan pada tanggal 21 April 2017
4. Saat
diskusi, dapat dilakukan penilaian terhadap jawaban atau komentar yang
mengemuka
5. Pada
akhir pertemuan tanggal 21 April 2017 akan dilakukan evaluasi materi
Pertanyaan dan Jawaban :
1. Varietas
unggul hasil persilangan tanaman-tanaman membiak vegetatif sudah dapat
diseleksi dan diperoleh sejak F1.
a.
Jadi sesungguhnya, faktor apa yang harus
diperhatikan dalam persilangan antar tanaman membiak vegetatif ?
b.
Bagaimana prosedur seleksinya ?
Jawaban :
a.
Adapun faktor faktor yang perlu
diperhatikan dalam persilangan antar tanaman membiak vegetatif diantaranya
yakni,
-
Memiliki variabilitas genetik yang luas
-
Kondisi genetik kedua tetua harus berbeda
-
Jarak genetik kedua tetua harus jauh
b.
Adapun prosedur seleksinya sebagai berikut
:
Tahun
ke-1
|
:
|
Menyilangkan
tetua yang telah dipilih untuk mendapatkan keturunan pertama atau F1
|
Tahun
ke-2
|
:
|
Menanam
dan mengevaluasi tanaman F1. Tanaman yang dipilih adalah yang sehat dan vigor
tinggi.
|
Tahun
ke-3
|
:
|
Menanam
tiap individu tanaman yang telah dipilih dalam beberapa baris. Pilih sekitar
100-200 tanaman keturunan yang paling unggul.
|
Tahun
ke-4
|
:
|
Melakukan
uji daya hasil pendahuluan
|
Tahun
ke-5 hingga ke 7
|
:
|
Melakukan
uji daya hasil lanjutan di multilokasi untuk persiapan pelepasan kultivar
|
2. Tanaman
membiak vegetatif memiliki karakteristik yang berbeda dengan tanaman yang
diperbanyak secara generatif. Hal tersebut menjadikan pendekatan pemuliaan
tanaman yang diperbanyak secara vegetatif bersifat unik. Sebutkan
karaktersitik-karaktersitik tanaman yang diperbanyak secara vegetatif !
Jawaban
:
Karakteristik tanaman yang
diperbanyak secara vegetatif sebagai berikut,
a.
Genetiknya sama dengan Induknya
b.
Mempertahankan kemurnian genetik suatu
tanaman
c.
Tanaman apomixis memungkinkan membentuk
heterosis
d.
Keturunan dari tanaman yang dipilih
tunggal
e.
Terlepas dari heterozigositas,
ketidakseimbangan kromosom, masalah kemandulan, dan lain-lain yang sama dapat
lebih diperbanyak tanpa perubahan genetik. (Agrawal, 1998. Sleeper DA, Poehlman
JM ,2006).
3. Jangka
waktu pelepasan varietas unggul berbeda-beda antar tanaman membiak vegetatif.
Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhinya !
Jawaban
:
Beberapa faktor yang mempengaruhi
jangka waktu pelepasan varietas unggul berbeda-beda antar tanaman membiak
vegetatif diantaranya adalah
a.
Umur tanaman
Terdapat
tanaman yang merupakan tanaman semusim dan tahunan.
b.
Kemampuan beregenerasi secara vegetative
Tanaman
membiak vegetatif memiliki kemampuan berbeda dalam menghasilkan klon
c.
Ekstentisivitas pemanfaatan
Tanaman membiak vegetatif ada yang ditanam pada
kondisi lingkungan beragam, ada juga yang spesifik
4. Pemuliaan
tanaman untuk tanaman membiak vegetatif berbeda dengan pemuliaan tanaman yang
diregenerasikan secara generatif. Sebutkan keuntungan dan kelemahan pemuliaan
tanaman membiak vegetatif !
Jawaban
:
Adapun keuntungan dan kelemahan dari
pemuliaan tanaman membiak vegetatif yakni,
a.
Kelebihan
-
Sesuai dengan sifat induknya.
-
Lebih cepat pertumbuhannya
-
Masa juvenill lebih pendek
-
Lebih mudah
b.
Kekurangan
-
Waktu pengujian yang lama
-
Pendekatan bioteknologi yang mahal
-
Variabilitas genetik yang kurang jelas
5. Bagiamana
langkah perakitan tanaman membiak vegetatif unggul melalui pemanfaatan
apomiksis !
Jawaban
:
Adapun langkah-langkah perakitan
tanaman membiak vegetatif unggul melalui pemanfaatan apomiksis diantaranya,
-
Mengoleksi plasma nutfah terlebih dahulu.
Apabila sudah menentukan plasma nutfah yang ingin dirakit, lakukan identifikasi
reproduksi, lihat karakteristik morfologinya, dan evaluasi adaptabilitas.
-
Melakukan persilangan. Untuk tetua betina
menggunakan tanaman hasil seksual, dan untuk tetua jantan menggunakan tanaman
apomik obligat (Gen dominan).
-
Hasil persilangan tersebut menghasilkan
keturunan (F1). F1 terdiri dari tanaman bersifat seksual dan apomik. Untuk
tanaman F1 yang seksual, lakukan seleksi tanaman dengan sifat terbaik, lalu
lakukan persilangan dengan tanaman apomik lagi dan jauhkan tanaman yang tidak
terseleksi. Sementara untuk tanaman F1 yang apomik, lakukan seleksi tanaman
dengan sifat terbaik lalu adakan pengujian dengan ulangan.
-
Setelah tanaman apomik tersebut
menunjukkan sifat yang baik dan unggul melalui pengujian maka kultivar apomik
tersebut dapat dilepas.
6. Mutasi
pada jaringan vegetatif tanaman dapat menimbulkan chimera.
a.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan chimera
!
b.
Mengapa hal tersebut dapat terjadi !
c.
Sebutkan tipe-tipe chimera yang
mungkin terbentuk !
Jawaban :
a.
Chimera adalah jaringan tanaman yang
mengandung sel – sel mutan dan sel – sel normal sehingga konstitusi genetiknya
berbeda. Sebuah tanaman disebut chimera ketika sel-sel nya memiliki lebih dari
sebuah genotip ditemukan tumbuh berdekatan di dalam jaringan tanaman tersebut.
b.
Chimera terjadi karena adanya daya tembus
iradiasi yang terbatas karena kondisi selular jaringan, ketebalan jaringan,
pengaruh daya iradiasi mutagen, dan
dosis mutagen.
c.
Ada empat jenis Chimera (Acquaah, 2012):
-
Sectorial
Chimera ini diamati pada tunas yang
tumbuhdengan dua jaringan yang berbeda secara genetik yang terletak
berdampingan. Efek dari modifikasi ini misalnya batang berkembang dengan dua
jaringan yang berbeda yang masing- masing setengahnya. Tipe chimera ini tidak
stabil dapat menghasilkan tunas dan daun yang bukan chimera.
-
Periclinal
Jenis chimera terdiri dari dua
lapisan tipis yang berbeda secara genetik,satu dengan yang lain. Chimera
periclinalsalah satu chimera yang melipatkan seluruh lapisan. Sebuah mutasi
dapat menghasilkan chimera periclinal jika sel-sel yang terpengaruh letaknya di
dekat apikal sehingga sel-sel yang diproduksi oleh pembelahan berikutnya
membentuk seluruh lapisan dari tipe termutasi. Hasil meristemnya mengandung
satu lapis yang secara genetik berbeda dari meristem asalnya. Jenis chimera ini
relatif stabil dan dan dapat diperbanyak secraa vegetatif.
-
Mericlinal
Ketika lapisan luar jaringan genetik
yang berbeda tidak benar-benar memperluas ke lapisan bawah. Chimera mariclinal
hanya melibatkan sebagian dari satu lapisan. Misalnya chimera ini diproduksi
ketika derivat sel-sel termutasi tidak menutupi keseluruhan apikal, sebuah
lapisan sel-sel yang termutasi dapat dipelihara hanya satu bagian meristem yang
akan menghasilkan pucuk chimera atau daun yang akan berkembang di area itu
sedangkan area lain normal.
-
Graft Chimera
Tidak seperti 3 jenis chimera
lainnya, yang memiliki asal genetik. Graft Chimera perpaduan jaringan yang
tidak diwariskan yang mungkin terjadi setelah okulasi.
7. Efek
chimera dari mutasi pada tanaman tertentu dapat menjadi permasalahan
tersendiri bagi perakitan tanaman membiak vegetatif.
a.
Mengapa hal tersebut dapat terjadi ?
b.
Mengapa efek chimera pada beberapa
tanaman hias mungkin justru diharapkan ?
Jawaban :
a.
Fenomena
chimera menyebabkan tujuan mutasi tidak tercapai karena sel tanaman yang
termutasi hanya sebagian saja. (Acquaah, 2012 hal 444)
b.
Fenotipik
tanaman chimera berbeda pada tanaman normalnya sehingga dinilai sebagai tanaman
yang unik dengan estetika yang diminati penyuka tanaman hias. (Acquaah, 2012
hal 444)
8. Salah
satu teknologi pemuliaan untuk tanaman membiak vegetatif adalah pemanfaatan
apomiksis.
a.
Apa yang dimaksud dengan apomiksis ?
b.
Jelaskan macam apomiksis yang mungkin
terjadi !
Jawaban :
a.
Apomiksis adalah proses pembentukan embrio
secara aseksual tanpa melalui penggabungan gamet jantan dan gamet betina yang
terjadi melalui biji.
b.
Macam-macam apomiksis diantaranya ialah,
-
Agamospermy
Pembentukan biji tanpa bertemunya sel
telur dan sel sperma. Tanaman agamospery terbagi menjadi dua jenis yaitu
obligat yang hanya memproduksi menggunakan apomixes, dan fakultatif yang
memproduksi beberapa materi keturunan dari satu induk.
-
Apospori
Terjadi ketika sel somatik dan sel
telur terbagi secara mitosis menjadi embrio 2n (nucelus).
-
Diplospori
Embrio dan endosperm berasal dari sel
induk megaspora 2n.
-
Embrio adventif
Tidak ada embrio yang terbentuk
selama perkembangan biji. Salah satu sel somatik pada ovul membenuk embrio
-
Partenogenesis
Biji yang didalamnya tidak dihasilkan
embrio
-
Androgenesis
Embrio berkembang dari inti sel
sperma dari serbuk pollen setelah masuk ke kantong embrio.
-
Semigami
Terjadi ketika inti sel sperma dari
pollen masuk ke kantong embrio dan penetrasi sel telur. Namun inti sel sperma
dan inti sel telur tidak melebur menjadi zigot 2n, melainkan terbagi menjadi
bentuk embrio haploid.
9. Pada
umumnya, konstitusi genetik tanaman membiak vegetatif sangat heterosigos,
dengan variabilitas genetik yang relatif sempit.
a.
Bagaimana seharusnya penerapan backcross
untuk beberapa tanaman membiak vegetatif ?
b.
Mengapa metode backcross yang
selama ini dikenal harus dihindari ?
Jawaban :
a.
Prosedur backross pada bebrapa tanaman
yang membiak vegetive dilakukan dengan memodifikasi tetua dan kultivar dalam
persilanganya. Pada akhirnya akan dihasilkan tanaman yang heterozigot tetapi
variabilitas genetiknya sempit. Atau dapat dilakukan dengan melakukan backcross
pada tetua lain (Fehr, 1987).
b.
Metode backcross perlu dihindari karena
metode backcross membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan keturunan yang
diinginkan.
10. Perakitan
varietas unggul tanaman membiak vegetatif dapat dilakukan melalui beberapa
metode. Sebutkan metode-metode tersebut !
Jawaban
:
-
Perkawinan antar kultivar
-
Backcross
-
Seleksi recurrent
-
Persilangan interspesifik
-
Penyerbukan sendiri
-
Apomiksis
-
Mutasi
-
Perkawinan antara tetua yang sebagian
inbrida (Syukur M., dkk, 2010).
DAFTAR
PUSTAKA
Acquaah,
George. 2012. Principle of Plant Genetics and Breeding, Breeding Clonally Propagated
Species 6. USA. Jhon Willey & Sons, Ltd.
Agrawal,
Rattan LAL. 1998. Fundamentals Of Plant Breeding And Hybrid Seed Production, Asexually
Propagated Crops. USA. Science Publishers, Inc.
Fehr,
W. R. 1987. Principles of Cultivar Development : Theory and Technique.
Macmillan Publishing Company. United States of America.
Sleper,
David Allen., john Milton Poehlman. 2006. Breeding Field Crops, Breeding
Clonally 4. Blackwell publishing.
Syukur
M., Sujiprihati S., dan Yunianti R., 2010. Teknik Pemuliaan Tanaman. Copyright
Muhamad Syukur muhsyukur@ipb.ac.id http://muhsyukur.staff.ipb.ac.id/2010
/06/01/teknik-pemuliaan-tanaman/ (diakses tanggal 15 April 2018).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar