Senin, 29 Agustus 2016

Cara Menanam Anggrek Dalam Botol

Anggrek adalah salah satu dari berbagai bunga yang tumbuh di Indonesia. Selain banyak tumbuh anggrek juga memiliki daya tarik sendiri, hal ini dibuktikan dengan banyaknya penggemar dari bunga ini terutama dari kalangan perempuan. Bunga anggrek memiliki daya tarik sendiri dimata peminatnya, selain memiliki berbagai macam warna yang indah anggrek juga memiliki berbagai macam bentuk yang menarik. Bunga anggrek sendiri dapat digunakan sebagai tanaman di taman atau halaman rumam juga dapat digunakan sebagai penghias dalam sebuah ruangan, biasanya ruang tamu.
Untitled
Simak beberapa cara berikut untuk menanam anggrek pada sebuah botol. Harga dari bibitanggrek sendiri juga bervariasi yakni kisaran 25rb – 30rb per botolnya.
LANGKAH – LANGKAH PENANAMAN ANGGREK PADA MEDIA BOTOL
  1. Pensterilan botoldan benih
Pensterilan botol ini bertujuan untuk membersihkan kotoran pada botol dan menghilangkan kandungan bahan bahan kimia yang ada didalamnya. Cara untuk pensterilan ini adalah dengan merendam botol pada larutan air kaporit dengan jumlah takaran 100cc air untuk tiap 10 gram penggunaan kaporit. Kemudian saring air kaporit menggunakan kertas filter. Setelah itu bijianggrek dimasukkan ke dalam larutan kaporit kemudian dimasukkan ke dalam botol. Setelah kurang lebih selama 10 menit air kaporit dibuang dan digantikan dengan aquades. Lagu gojog lagi. Lakukan secara berulang ulang sebanyak 2-3 kali.
  1. Menyemaikan benih
Langkah pertama untuk menyemaikan benih adalah memilih biji anggrek yang baik dengan menggunakan mikroskop, apbila isinya kosong biji akan berwarna putih, jika kosong makan berwarna coklat/kunig/warna lain. Kemudian siapkan botol yang berukuran lebig besar dan juga sudah dibersihkan. Pilih botol yang tidak berwarna agar cahaya matahari dapat masuk kedalam botol dan agar terlihat jelas pertumbuhan dari biji anggrek. Kemudian tutup botoldengan menggunakan kapas yang digulung sampai keras. Ikat dengan tali pada bagian ujungnya agar mudah dilepas nantinya. Tutup botol dengan rapat agar botol terhindar dari masuknya jamur maupun bakteri yang dapat mengganggu pertumbuhan dari anggrek.
  1. Menyiapkan media tanam untuk anggrek
Untuk menanam anggrek dari botol untuk kemudian membuat media tanam, biasanya media tanam yang digunakan untuk anggrek menggunakan resep khudson C (NORTHEN) 12. Yaitu :
–         Ca (NO3) 2H2O           : 1 gram
–         MgSD47H2D                           : kurang lebih 0,25 gr
–         KH2PO4                                   : kurang lebih 0,25 gr
–         (NH4) 2SO4                             : kurang lebih 0,25 gr
–        FeSO4 4 H2O                           : kurang lebih 0,25 gr
–         Saccharose                               : 20 gram
–         MnSO4                                    : kurang lebih 0,0075 gr
–         Akuades                                   : 1000 cc
–         Agar-agar                               : 15 sampai 17,5 gr
  1. menanam anggrek dari botol
untuk memindahkan tanaman anggrek dari botol ke pot penyemaian hal hal yang harus diperhatikan adalah kondisi anggrek yang berada dalam botol sudah dapat dipindahkan ke pot penyemaian. Setelah anggrek dalam botol sudah berkembang pindahkan bibit anggrekke dalam pot yang sudah dilubangi. Tambahkan pecahan genteng pada dasar pot serta potongan akar pakis yang berwarna coklat dengan ukuran 5-30 mm. Yang perlu diperhatikan juga adalah media tanam harus dicuci terlebih dahulu sebelum dgunakan, serta biarkan airnya sudah kering atau hilang. Akar pakis juga harus direndam dalam campuran media selama kurang lebih 24 jam. Campuran media ini terdiri dari urea sebanyak 0,5 gr, 0,25 gr kalium sulfat dan 1000 cc air. Kemudian setelah itu tanaman anggrek dapat dipindahkan pada media.

Minggu, 28 Agustus 2016

Cara Menyuburkan Berbagai Jenis Tanah


Tanah yang subur dan gembur sangat mudah untuk ditanami tanaman. Untuk menigkatkan hasil produksi dari sebuah lahan, dibutuhkan tanah yang benar – benar subur yang memenihu syarat untuk ditanami sehingga tanah tersebut dapat membantu memberikan nutrisi dan makanan bagi tanaman untuk tumbuh dan berbuah.


Sayangnya, tak semua tempat di Indonesia memiliki kondisi tanah yang cukup baik untuk di tanami, misal saja tanah terlalu banyak mengandung unsur asam, kapur atau bahkan berpasir. Sebagai penambah wawasan kita, tak ada salahnya apabila kita tahu bagaimana cara menyuburkan tanah yang tandus seperti diatas. Siapa tahu suatu saat ilmu ini akan berguna untuk kita. Langsung saja kita bahas …


Cara Menyuburkan Tanah Yang Mengandung Tanah Liat
Sebenarnya tanah liat sangat cukup menyimpan banyak nutrisi bagi tanaman dan didalamnya pun juga banyak hewan – hewan tanah yang bisa hidup untuk membantu menyuburkan tanah. Namun kadar oksigen yang ada di dalam tanah liat sangatlah kurang dan tanahnya sendiri cenderung padat, tidak mudah untuk ditumbuhi dan hanya jenis tanaman tertentu yang bisa tumbuh di atas tanah liat ini. Untuk menyuburkan jenis tanah ini, kita harus memeberi pupuk kompos, bokasi pupuk kandang arang, dan aneka bahan organik lainnya agar tanah liat menjadi tanah gembur dan subur.

Cara Menyuburkan Tanah Yang Mengandung Gambut
Tanah bergambut pada dasarnya meyimpan banyak nutrisi yang cukup untuk tanah namun sayangnya keadaan PH pada tanah bergambut sangat rendah sehingga tanah cenderunng bersifat asam. Selain itu jenis tanah ini tidak memiliki sirkulasi udara yang cukup baik. Hanya tumbuhan tertentu yang bisa tumbuh dengan subur di lingkungan tanah bergambut. Untuk menyuburkan tanah yang mengandung gambut, kita bisa mengambil langkah seperti memberikan pupuk kandang, arang, dan limbah yang mengandung banyak protein seperti limbah tahu. Satu lagi yang tidak boleh dilupa, kita harus membuat parit sebanyak mungkin agar tanah bisa mengikat unsur hara.

Cara Menyuburkan Tanah Yang Mengandung Asam
Dari uraian sebelumnya yaitu mengenai tanah bergambut, kita pasti sudah tahu jika tanah yang menngandung asam tidaklah bagus untuk ditanami. Bila tanah yang bersifat asam ini ditanami maka kita bisa melihat secara pasti tanda – tandanya dengan banyak ditumbuhi alang – alang. Untuk tanaman yang berbuah, buah yang dihasilkan tidak akan bagus dan bahkan tanaman jagung bisa menguning.
Cara menyuburkan tanah yang mengandung unsur asam yang tinggi adalah dengan memberikan pupuk organik, sekam arang, dan yang terakhir adalah memberi kapur untuk meningkatkan kadar PH tanah agar tidak asam. Kapur yang harus diberikan harus mengikuti komposisi tertentu, jangan terlalu banyak agar tanah tidak basa yang akhirnya memunculkan permasalahan baru. Bila kadar PH tanah adalah 4,5 dan anda ingin meningkatkan keadaan Phnya menjadi 6 (PH yang baik untuk tanah 6-7) maka anda akan membutuhkan kapur pertanian sebesar 5.25 ton/Ha namun penanaman pada lahan ini sudah dapat dilakukan mulai 3-5 tahun mendatang.

Cara Menyuburkan Tanah Yang Mengandung Kapur
Tanah yang mengandung kapur yang terlalu banyak akan menigkatkan unsur asam yang terlalu tinggi diatas 7 (PH standar tanah subur). PH diatas 7 sering kali dinamai dengan basa. Jika tanah dilingkungan anda basa, maka tanah ini akan mudah longsor. Untu membantu menyuburkan tanah yang basa dan mengandung banyak unsur kapur adalah dengan memberikan pupuk kompos dari dedaunan hijau terutama dari daun yang berbunga kupu – kupu seperti tanaman kacang, turi, johar dan lainnya. Setelahnya jangan lupa untuk memberikan pupuk yang mengandung belerang.

Cara Menyuburkan Tanah Yang Berpasir
Tanah yang mengandung banyak pasir hampir tak mungkin bisa ditanami selain tanaman kaktus dan sejenisnya. Sebagian besar tanaman Indonesia tidak akan bisa hidup di tanah yang mengandung banyak pasir. Untuk menyuburkan-nya kita perlu memberi pupuk organik yang diolah dari dedaunan hijau yang mudah busuk, ditambah kotoran hewan, tanah dan air dengan perbandingan 1: 1: 1: 1. Sebelum dicampur dengan tanah berpasir ini simpan dahulu di dalam drum dan biarkan selama 3 minggu.

Cara Menyuburkan Tanah Yang Kemerahan

Tanah kemerahan adalah salah satu jenis tanah yang juga sangat sulit untuk ditanami. Untuk membantu menyuburkan-nya kembali, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu dengan memberikan kompos dan microba bermanfaat untuk kesuburan tanah. Jangan lupa setelahnya untuk menutupnya dalam waktu tertentu untuk melindungi lapisan tanah tersebut dari erosi ketika hujan datang. Setelah itu bisa anda gunakan untuk menanam.

Jumat, 19 Agustus 2016

Tanaman Sayuran yang dapat tumbuh dengan sedikit Sinar Matahari

Punya halaman yang tidak terkena banyak sinar matahari langsung? Ayo tanam sayuran yang bisa tumbuh dengan baik pada area yang terkena kurang sinar matahari (teduh), tapi bukan berarti tanpa sinar matahari :D. Jenis sayuran apa ya?

Semua tanaman pada umumnya tumbuh baik dengan durasi pencahayaan matahari adalah sekitar 8 jam. Bagaimana jika kurang dari itu, bagaimana jika halaman hanya disinari matahari 2-4 jam saja, bahkan tanpa sinar matahari langsung sama sekali?

Disini kita bahas tentang tanaman sayuran yang tidak membutuhkan banyak sinar matahari, tapi sekali lagi saya jelaskan: bukan tanpa sinar matahari sama sekali. Apakah bisa budidaya sayuran di tempat yang tidak banyak matahari? Bisa dong :joyful:

Jika ada pengalaman berkebun kebuners yang juga menanam sayuran di tempat minim matahari, atau bahkan ada yang tumbuhkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung sama sekali, mohon dibagikan ilmunya :)

Jika halaman tersebut terkena sinar matahari paling tidak 5 jam per hari, maka dapat ditanami jenis sayuran:

  • brokoli
  • brussels sprout
  • kubis
  • bunga kol/kembang kol
  • swiss chard (untuk panen batang)
Jika terkena cahaya matahari paling tidak 4-5 jam per hari, bisa ditanami:
Jika disinari paling tidak 3-4 jam sehari, maka dapat ditanami:
  • arugula/rocket
  • kale
  • selada
  • mizuna
  • bayam-bayaman/spinach
  • swiss chard (untuk panen daun)

Jika disinari hanya 3 jam per hari, maka dapat ditanami:

  • herbs bumbu dapur seperti basil, sage, mintrosemary, dll
  • sayuran mustard
  • stevia
Jika disinari hanya 2 jam saja per hari, maka dapat ditanami:
  • sayuran oriental seperti sawi putih, sawi hijau, kailan, sawi bunga
  • mesclun mix seperti chervil, arugula, selada

Benarkah Tanaman Ini Dapat Tumbuh Tanpa Sinar Matahari

Memiliki taman di area pekarangan rumah pasti menjadi dambaan setiap orang. Karena dengan hadirnya berbagai jenis tanaman di rumah akan membuat pemilik rumah merasa nyaman, fresh, dan sangat indah jika di pandang untuk mrnghilangkan stress. Terlebih jika Anda memiliki tanaman bunga dengan berbagai macam warna yang sangat menarik akan semakin membuatnya tampak indah.
Namun, pada umunya, tanaman membutuhkan sinar matahari untuk tetap hidup dan dapat tumbuh dengan baik. Namun, di India terdapat beberapa tanaman indah dan penuh warna tetapi dapat tetap tumbuh dengan baik tanpa membutuhkan sinar matahari.
Dilansir dari Boldsky, beberapa tanaman ini dapat tumbuh di tempat gelap dan tetap memancarkan keindahan.
  1. Bleeding Heart
Tanaman satu ini dapat hidup dan berkembang di tempat yang teduh dan lingkungan lembap. Untuk menanamnya, Anda harus memiliki tanah yang kaya akan bahan organik. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman yang membutuhkan naungan penuh agar dapat tumbuh dengan baik.
Benarkah Tanaman ini dapat Tumbuh Tanpa Sinar Matahari
  1. Jacob’s Ladder
Bunga yang mekar di musim semi ini memancarkan cahaya berwarna ungu atau biru.Jacob’s ladder dapat tumbuh di tempat teduh di atas tanah yang lembap dan dingin. Jacob’s ladder  merupakan salah satu bunga yang paling indah yang mampu tumbuh tanpa sinar matahari.
Benarkah Tanaman ini dapat Tumbuh Tanpa Sinar Matahari
  1. Fuchsia
Bunga fuchsia memiliki warna-warni yang hidup dan beragam. Warna merah dan merah muda adalah warna yang paling populer untuk bunga ini. Perkembangan terbaik bagi furchsia adalah tempat teduh dan tidak banyak mengandung sinar matahari. Tanaman ini cocok untuk ditanam pada musim semi.
Benarkah Tanaman ini dapat Tumbuh Tanpa Sinar Matahari
  1. Primrose
Yang terakhir adalah bunga primrose, bunga yang dapat berkembang dengan baik di daerah berbatu dan biasanya tumbuh di dalam wadah. Siput seringkali menyerang tanaman ini dengan cara memotong dan menggundulinya. Primrose merupakan salah satu tanaman yang penuh kasih dan sangat indah di India.
Benarkah Tanaman ini dapat Tumbuh Tanpa Sinar Matahari

Minggu, 14 Agustus 2016

Cara Membuat Pestisida Organik

Pestisida organik merupakan ramuan obat-obatan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman yang dibuat dari bahan-bahan alami. Bahan-bahan untuk membuat pestisida organik diambil dari tumbuhan-tumbuhan, hewan dan mikroorganisme. Karena dibuat dari bahan-bahan yang terdapat di alam bebas, pestisida jenis ini lebih ramah lingkungan dan lebih aman bagi kesehatan manusia.
Bila dibandingkan dengan pestisida kimia, pestisida organik mempunyai beberapa kelebihan.Pertama, lebih ramah terhadap alam, karena sifat material organik mudah terurai menjadi bentuk lain. Sehingga dampak racunnya tidak menetap dalam waktu yang lama di alam bebas. Kedua,residu pestisida organik tidak bertahan lama pada tanaman, sehingga tanaman yang disemprot lebih aman untuk dikonsumsi. Ketiga, dilihat dari sisi ekonomi penggunaan pestisida organik memberikan nilai tambah pada produk yang dihasilkan. Produk pangan non-pestisida harganya lebih baik dibanding produk konvensional. Selain itu, pembuatan pestisida organik bisa dilakukan sendiri oleh petani sehingga menghemat pengeluaran biaya produksi. Keempat, penggunaan pestisida organik yang diintegrasikan dengan konsep pengendalian hama terpadu tidak akan menyebabkan resistensi pada hama.
Namun ada beberapa kelemahan dari pestisida organik, antara lain kurang praktis. Pestisida organik tidak bisa disimpan dalam jangka lama. Setelah dibuat harus segera diaplikasikan sehingga kita harus membuatnya setiapkali akan melakukan penyemprotan. Selain itu, bahan-bahan pestisida organik lumayan sulit didapatkan dalam jumlah dan kontinuitas yang cukup. Dari sisi efektifitas, hasil penyemprotan pestisida organik tidak secepat pestisida kimia sintetis. Perlu waktu dan frekuensi penyemprotan yang lebih sering untuk membuatnya efektif. Selain itu, pestisida organik relatif tidak tahan terhadap sinar matahari dan hujan. Namun seiring perkembangan teknologi pertanian organik akan banyak inovasi-inovasi yang ditemukan dalam menanggulangi hambatan itu.

Bahan baku pestisida organik

Bagian tumbuhan yang diambil untuk bahan pestisida organik biasanya mengandung zat aktif dari kelompok metabolit sekunder seperti alkaloid, terpenoid, fenolik dan zat-zat kimia lainnya. Bahan aktif ini bisa mempengaruhi hama dengan berbagai cara seperti penghalau (repellent), penghambat makan (anti feedant), penghambat pertumbuhan (growth regulator), penarik (attractant) dan sebagai racun mematikan. Sedangkan, pestisida organik yang terbuat dari bagian hewan biasanya berasal dari urin. Beberapa mikroorganisme juga diketahui bisa mengendalikan hama yang bisa dipakai untuk membuat pestisida. Berikut ini beberapa bahan yang sering digunakan untuk membuat pestisida organik:
Jenis TanamanBagian yang digunakanHama/Penyakit yang dikendalikan
AdasBijiKutu (beras, sereal, palawija)
Alang-alangRimpangAntraknosa pada buncis
BabandotanSeluruh tanamanNematode pada kentang
Bawang-bawanganUmbiBusuk batang pada panili
BengkoangBijiUlat pada kubis
BrotowalibatangLalat buahKutu aphids pada cabe
CabebuahHama tikus pada tanaman hias
CengkehbungaPhytopthora pada lada
Daun wangiDaunLalat buah, bactrocera dorsalis
GadungUmbiTikus/rodentisida
JaheRimpangUlat Plutella xylostella pada kubis
Jambu meteKulitUlat jambu mete
Jambu bijiDaunAntraknosa
JarakBuah dan daunNamatoda pada nilam dan jahe, Lalat penggerek daun pada tanaman terung-terungan
JengkolBuahWalangsangit pada cabe
Jeruk nipisDaunBusuk hitam pada anggrek
Kacang babiBijiUlat pucuk
Kayu manisDaunPestisida organic
KemangiDaunBusuk hitam pada anggrek
KencurRimpangPhytoptora pada lada
AcubungBungaKutu, ulat tanah
KenikirBungaWalangsangit
KunyitRimpangPhytoptora pada lada
LadaBiji, daunHama gudang, Antraknosa pada cabe
LengkuasRimpangAntraknosaSemut pada lada
MimbaDaunBijiAntraknosa pada buncis dan cabe, Phytoptora pada tembakau, Belatung, Pengisap polong pada kedelai, Hama pengetam pada kelapa
MindiDaunUlat penggerek
MahoniBijiKutu daun pada krisanUlat tanah, Walangsangit, wereng coklat
Pacar cinaDaunSpodoptera litura pada kedelai dan kubis
Pahitan/kipahitDaunSerangga Tribolium castaneum
Patah tulangDaunMolusca
PandanDaunWalangsangit
PiretrumBungaHama gudang
SagaBijiHama gudang sitophilus sp
SelasihDaunLalat buah ( dacus correctus)
SembungDaunKeong emas
SerehBatang, daunHerbisida organic
SirihDaunAbuAntraknosa pada cabeTMV pada tembakau, Hama gudang
SrikayaBijiThrips pada sedap malam, Kutu daun pada kedelai, kacang panjang, jagung, kapas, tembakau
SirsakBiji, daunWereng coklat pada padi
TembakauDaun, batangUlat grayak pada famili terung-terungan (tomat, cabe, paprika, terung), Walangsangit
TembelekanBijiUlat grayak Spodoptera liturapada kedelai, Penggerek polong
TubaakarKeong mas, Hama gudang

Macam pestisida organik dan cara membuatnya

Ada berbagai cara atau resep untuk membuat pestisida organik. Hingga saat ini tidak ada standardisasi pembuatan pestisida organik. Resep-resep pestisida organik biasanya didapatkan dari pengalaman para petani, kearifan lokal masyarakat, hasil percobaan para praktisi dan berdasarkan penelitian ilmiah. Berikut ini beberapa cara membuat pestisida organik yang sering digunakan para petani untuk mengendalikan hama dan penyakit.

a. Pengendali serangga penghisap (kepik dan kutu-kutuan)

Siapkan bahan-bahan berikut, daun surian 1 kg, daun tembakau 1kg, daun lagundi 1 kg, daun titonia 1 kg, air kelapa sebanyak 2 liter, gambir 0,5 ons, garam dapur 1 ons dan air panas 500 ml. Kemudian siapkan penumbuk dari batu. Tumbuk daun tembakau, daun surian daun lagundi dan daun titania, aduk hingga rata. Apabila sudah lembut, rendam dalam air kelapa dan aduk-aduk. Kemudian ekstrak campuran tersebut dengan cara diperas dengan kain. Saring kembali hasil perasan dan tambahkan garam lalu kocek larutan. Siapkan cairan gambir dengan cara melarutkan setengah ons gambir dalam 500 ml air panas, lalu saring dengan kain halus. Langkah terakhir campurkan larutan daun-daunan dan larutan gambir. Masukkan dalam botol atau jerigen plastik. Ramuan pestisida organik siap untuk digunakan.
Cara menggunakan pestisida organik ini adalah dengan mengencerkan 500 ml larutan dalam 10 liter air bersih. Aduk hingga rata dan masukkan dalam tangki penyemprot. Lakukan penyemprotan pada pucuk tanaman terlebih dahulu kemudian permukaan atas dan bawah daun. Frekuensi penyemprotan dianjurkan dua kali seminggu hingga populasi larva atau kutu berkurang dan tidak membahayakan lagi.

b. Pengendali ulat pemakan daun

Siapkan bahan-bahan yang diperlukan antara lain, air kelapa 2 liter, ragi tape 1 butir, bawang putih 4 ons, deterjen 0,5 ons dan kapur tohor 4 ons. Langkah pertama adalah tumbuk bawang putih hingga halus. Kemudian larutkan deterjen kedalam air kelapa dan aduk hingga merata. Setelah itu, masukan hasil tumbukan bawang putih, ragi tape dan kapur tohor. Saring campuran tersebut dengan kain halus. Langkah terakhir, fermentasikan cairan selama 20 hari dalam wadah tertutup. Pestisida organik pengusir ulat daun siap digunakan.
Cara penggunaan, encerkan larutan pestisida organik sebanyak 500 ml dengan 10 liter air bersih. Aduk hingga rata dan masukkan dalam tangki penyemprot. Frekuensi penggunaan sebanyak 2 kali seminggu, lakukan terus sampai serangan ulat menurun sampai taraf aman.

c. Pengendali penyakit cendawan atau jamur

Siapkan bahan-bahan berikut, daun dakinggang gajah 5 ons, lengkuas 3 ons, jahe 3 ons, bawang putih 3 ons dan ekstrak titonia 3 liter. Tumbuk daun galinggang gajah, kemudian parut jahe dan lengkuas. Siapkan larutan daun titonia dengan cara menumbuk daun titonia hingga halus dan campurkan dengan 3 liter air, kemudian saring dengan kain halus. Setelah itu, masukkan bahan-bahan yang telah ditumbuk dan diparut ke dalam larutan titonia, aduk hingga merata. Saring dan peras campuran tersebut. Pestisida organik pengendali cendawan atau jamur siap digunakan.

d. Pengendali penyakit yang disebabkan bakteri

Siapkan bahan-bahan berikut, daun sirih satu ikat, kunyit 2 ons, bawang putih 3 ons dan ekstrak daun titonia 3 liter. Tumbuk bahan-bahan tersebut satu per satu atau secara bersamaan. Rendam dalam ekstrak daun titonia selama beberapa menit, kemudian saring dengan kain halus. Pestisida pengusir bakteri siap digunakan. Cara penggunaannya dengan mengencerkan 500 ml larutan dalam 10 liter air. Frekuensi penggunaan 2 kali dalam seminggu.

e. Pengendali serangga penghisap, kepik dan kutu-kutuan dari daun inggu

Siapkan daun inggu 1,5 kg, bunga tahi ayam 1,5 kg, gambir 0,5 ons, air kelapa 3 liter dan air bersih panas 500 ml. Daun inggu dan bunga tahi ayam ditumbuk hingga halus dan rendam dalam air kelapa. Peras dan saring campuran tersebut. Lalu siapkan larutan gambir dengan air panas yang sudah disaring. Camprkan dual larutan tersebut, pestisida organik daun inggu siap digunakan.
Cara penggunaan, 1 liter pestisida organik diencerkan dengan 10 liter air bersih. Aduk hingga rata dan masukkan dalam tangki penyemprot. Semprot seluruh bagian tanaman, frekuensi penyemprotan seminggu dua kali.

f. Pengendali antraknosa pada tanaman cabe

Siapkan daun galinggang gajah 2,5 ons; daun tembakau 2,5 ons; daun thitonia 2,5 ons; daun lagundi 2,5 ons; garam 1 ons dan gambir 3 buah. Tumbuk halus daun galinggang, tembakau,thitonia dan daun lagun. Kemudian masukan kedalam ember yang berisi 1 liter air bersih, lalu tambahkan garam dan biarkan selama satu malam. Setelah itu saring larutan tersebut dan peras airnya sampai kering. Cairkan tiga buah gambir dengan satu gelas air panas dan campurkan kedalam larutan, aduk hingga merata. Pestisida organik untuk mengendalikan antraknosa yang biasa menyerang tanaman cabe siap digunakan.
Cara menggunakannya, masukkan larutan di atas ke dalam tangki semprot 15 liter. Penuhkan dengan air bersih dan aduk-aduk. Penggunaan pestisida organik ini sebiknya dilakukan sejak tanaman cabe mulai berbuah, semprotkan seminggu sekali. Kemudian amati tanaman, apabila ada buah cabe yang terserang antraknosa segera dipetik dan dibuang keluar lahan. Hendaknya penyemprotan dilakukan pagi atau sore hari. Air semprotan harus berbentuk kabut biar merata dan teknik penyemprotan dilakukan dari bawah ke atas. Pada musim hujan kita bisa menambahkan garam sebanyak 2,5 ons lagi pada larutan.
Berdasarkan pengalaman, pestisida organik ini bisa mengendalikan serangan antraknosa sampai 80 %. Ramuan tidak tahan lama dan masih bisa dipakai selagi aromanya masih khas. Apabila aromanya sudah berubah maka kemampuannya pun sudah menurun. Sebaiknya dibuat setiap kali kita akan memakai.