Aku nggak pernah benar-benar pergi. Aku cuma berhenti berjuang saat kamu berhenti peduli. Kamu yang perlahan mendorongku menjauh, seolah keberadaanku nggak lagi berarti. Padahal aku datang dengan ketulusan yang nggak setengah-setengah. Tapi ternyata, ketulusan juga bisa kalah saat yang diperjuangkan justru jadi alasan luka paling dalam.
Selamat datang di versi sebenarnya aku