Sabtu, 24 Maret 2018

Genetika Populasi

Resume mengenai Genetika Populasi
Di awal abad ini, sains genetika menyumbangkan relatif sedikit pemahaman kita tentang proses evolusi.  Pertama, genetika dilibatkan terutama menyangkut pemahaman tentang aktivitas gen-gen secara individual.  Pada gilirannya, para ahli evolusi tidak dapat memahami  bagaimana pengamatan-pengamatan yang ada mungkin dapat menjelaskan proses evolusi dari suatu struktur komplek seperti sebuah mata.
Kesenjangan antara ahli genetika dengan ahli evolusi akhirnya terjembatani pada tahun 1920 dengan perkembangan di lapangan genetika populasi  yang secara sederhana dapat didefinisikan sebagai kepemilikan gen dalam suatu populasi.
Saat itu, para ahli sains mulai memformulasikan sebuah teori yang menyeluruh tentang bagaimana alela berprilaku dalam suatu populasi dan pola-pola bagaimana perubahan-perubahan dalam frekuensi alela membawa perubahan secara evolutif.  Model paling mendasar dalam genetika populasi, yaitu prinsip Hardy-Weinberg, dikembangkan di awal abad ini, dan semua aspek-aspek lain yang merupakan turunan bidang ini dapat dilihat masih terkait dengan prinsip ini.

Prinsip Hardy Weinberg
Variasi genetik dalam populasi alami merupakan pertanyaan yang belum terjawab oleh Darwin dan orang-orang pada jamannya.  Cara bagaimana meiosis memproduksi pemisahan genetik diantara keturunan dari suatu persilangan belum dapat diungkapkan.
Teori-teori pada saat itu menduga bahwa alela dominan seharusnya mengendalikan yang resesif keluar dari populasi, yang pada akhirnya akan mengeliminasi setiap variasi genetik yang mungkin.  Mereka meyakini, seleksi seharusnya membawa/menghasilkan bentuk yang optimal.
 Jalan keluar terhadap permasalahan bagaimana variasi genetik bertahan dalam suatu populasi dikembangkan secara terpisah dan dipublikasikan hampir bersamaan pada tahun 1908 oleh Godfrey Harold Hardy (Inggris) dan Wilhelm Weiberg (Jerman).  Mereka menyatakan bahwa dalam populasi yang besar dimana terdapat perkawinan acak dan ketidakhadiran kekuatan yang dapat mengubah proporsi-proporsi alela pada lokus yang sudah ada,  proporsi-proporsi asli dari genotip-genotip akan tetap konstan dari generasi ke generasi.  Alela dominan tidak mengganti alela yang resesif.  Karena proporsi mereka tidak berubah, genotip dikatakan dalam kesetimbangan Hardy-Weinberg.

Pengecualian terhadap Prinsip Hardy Weinberg
Berikut contoh-contoh pengecualian terhadap prinsip Hardy Weinberg diantaranya
1.      Perkawinan yang tidak acak (Non Random Mating),
2.      Genetic Drift,
3.      Mutasi,
4.      Migrasi,

Seleksi
Seperti empat faktor sebelumnya, seleksi dapat ,menyebabkan deviasi prinsip Hardy-Wienberg dengan secara langsung mengubah frekuensi alela.  Darwin berargumentasi bahwa semakin sukses genotipe tertentu bereproduksi, ia akan menjadi awal dari pembentukan pola kehidupan di bumi.  Seleksi dari genotipe-genotipe tersebut adalah secara tidak langsung seleksi terhadap fenotipe.

Daftar Pustaka
Snustad – Principles of Genetics 6th Chapter 22 & 23 Population Genetics
Genetic Analysis 9th Edition Chapter 18 & 19