Minggu, 10 Desember 2017

Effect of organic and inorganic fertilizers on growth, yield and nutrient content of bird chilli (Capsicum frutescence)

Di Negara Malaysia terdapat salah satu jenis cabai yang tidak diupayakan secara luas dalam skala komersial, yakni cabai burung atau dengan nama ilmiah Capsicum frustescence.  Cabai ini terbatas dalam hal budidaya di Malaysia karena teknologinya yang masih kurang memadai, padahal angka permintaan pasar yang tinggi serta adanya potensi yang luar biasa sehingga akan menguntungkan karena harga jual yang tinggi.

Sehingga dilakukannya pengujian untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk organik dan pupuk anorganik dalam hasil produksi cabai burung di Malaysia.  Tempat penanaman yang akan dilakukan uji yakni di Lapangan tanah liat dan sifat kimia tanah diantaranya terkandung N, P, K, Ca, Mg, dan lain sebagainya.  Perawatan menggunakan 2 cara yakni dengan menggunakan pupuk kandang (PPM) serta menggunakan pupuk anorganik (NPK).

Dalam pengujian di dapatkan hasil akhir yakni hasil cabai burung tertinggi didapatkan dengan penggunaan pupuk kandang sebanyak 20 t/ha dan pupuk anorganik sebanyak 2 t/ha sedangkan dalam karakteristik (berat dan panjang) buah didapatkan hasil berat buah sebesar 0,83 dan tidak berbeda secara signifikan dengan perawatannya serta panjang buah berkisar 3,79 cm hingga 4,52 cm.


Dalam pemupukan, unsur hara makro dan mikro yang terkandung pada buah tidak berbeda secara signifikan.  Akan tetapi pada ketersediaan unsur hara mikro pada tanah mengalami penambahan jumlah yang signifikan terutama dalam pemberian pupuk kandang seperti bertambahnya kandungan nitrat, Zn, Cu, dan Mn.  Sehingga dapat disimpulkan dengan penambahan bahan organik seperti pupuk kandang dapat meningkatkan sifat kimia pada tanah.