Aku nggak pernah benar-benar pergi. Aku cuma berhenti berjuang saat kamu berhenti peduli. Kamu yang perlahan mendorongku menjauh, seolah keberadaanku nggak lagi berarti. Padahal aku datang dengan ketulusan yang nggak setengah-setengah. Tapi ternyata, ketulusan juga bisa kalah saat yang diperjuangkan justru jadi alasan luka paling dalam.
Finally aku sudah sampai di tahap menyerah. Jagalah dirimu baik-baik, kejarlah apa yang membuatmu bahagia, maafkan aku mencuri waktumu selama ini. Aku tak marah, tak benci, tak dendam hanya aku sadar diri ini banyak kekurangan.